PT. MAS SARI adalah Perusahaan berbadan hukum yang
berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) dan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengusahaan
tambang Batubara.
PT. MAS SARI adalah
salah satu Perusahaan Pertambangan Batubara pemengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Kapuas Nomor 405/DISTAMBEN TAHUN 2012 Tanggal 13 September 2012
masuk dalam Wilayah Desa Supang dan sekitarnya Kecamatan Kapuas Hulu
Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah dengan Luas 1.500 Ha.
Secara garis besar dijelaskan bahwa rencana aktifitas
penambangan yang akan dilaksanakan PT.
MAS SARI pada daerah prospek berada di Pit I dan Pit II. Infrastruktur
pendukung seperti jalan hauling Batubara, stockpile, fasilitas pemurnian, barge loading, tag boat dan port, jetty,
dan kantor di tambang berada di wilayah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan
Tengah. (lihat Gambar 1 sampai 9).
I.2. MAKSUD DAN
TUJUAN
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Operasi Produksi
Tahun 2013 ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai pedoman dan arahan dalam
pelaksanaan rencana kegiatan penambangan Batubara sepanjang tahun 2013.
II.1. KEADAAN SUMBER DAYA
II.1.1. Penelitian Terdahulu
Kegiatan penyelidikan batubara yang telah dilakukan untuk
daerah pada sekitar wilayah IUP belum banyak dilakukan, dimana kegiatan
penelitian yang telah dilakukan di fokuskan pada masalah mineralisasi dan
stratigrafi. beberapa penelitian yang pernah dilakukan adalah :
1. Akkersdjiik
(1943), Woodfolk (1941), dan Arkitson dkk (1981) menyataka ada indikasi bahan
galian batubara di daerah Kapuas dan sekitarnya, yang disertai pembahasan
stratigrafi dari beberapa formasi yang mengandung batubara.
2. Dinas
Pertambangan dan Energi Propinsi Kalimantan Tengah, Penyelidikan potensi
batubara di wilayah Kecamatan Kapuas Tengah, 1996.
3. Pada tahun 1994,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) Bandung telah melakukan
pemetaan geologi regional, sebagaimana yang terdapat dalam Peta Geologi
Regional lembar Buntok dan Muara Teweh dengan skala peta 1 : 250.000, dimana
dibahas juga tentang bahan galian batubara yang terdapat pada wilayah
penelitian.
Sebelum memasuki tahapan kegiatan Operasi Produksi, PT. MAS SARI telah melakukan beberapa kegiatan pada tahun
sebelumnya, antara lain kegiatan penyelidikan Umum batubara di daerah Desa Supang dan sekitarnya Kecamatan Kapuas
Hulu Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah. Pada bulan Februari
2011 pihak PT. MAS SARI telah melakukan peninjauan di wilayah
penyelidikan dengan skala 1 : 25.000 pada luas area ± 1.500 Ha di daerah Desa
Supang dan sekitarnya. Hasil dari penyelidikan umum tersebut
menyimpulkan bahwa di daerah Desa Supang dan sekitarnya memiliki potensi
cadangan batubara untuk dikembangkan kedalam tahap eksplorasi detil dan
penambangan.
II.1.2. Estimasi Sumber Daya
Data-data yang diperoleh di lapangan akan dievaluasi untuk memperoleh
gambaran mengenai Cadangan batubara yang ada di daerah penyelidikan. Metode
yang digunakan dalam perhitungan Cadangan batubara adalah metode USGS (United State of Geological Survey) yang
membagi Cadangan batubara dalam tingkatan / kelas sebagai berikut :
a. Cadangan
Terukur (Measured)
Adalah Cadangan yang dihitung dari masing-masing seam batubara yang datanya
diperoleh dari singkapan (outcrop), test pit, atau data bor yang menunjukkan keseragaman
ketebalan, sifat fisik, kualitas batubara dan kemenerusan seam. Jarak maksimum
dari titik data aktual adalah 400 meter.
b. Cadangan
Tereka (Indicated)
Adalah Cadangan yang dihitung dari masing-masing seam batubara yang datanya
diperoleh dari singkapan (outcrop), test pit, atau data bor yang menunjukkan keseragaman
ketebalan, sifat fisik, kualitas batubara dan kemenerusan seam. Jarak maksimum
dari titik data aktual adalah 400 – 1200 meter.
c. Cadangan
Terkira (Inffered)
Adalah Cadangan yang dihitung dari masing-masing seam batubara yang datanya
diperoleh dari singkapan (outcrop), test pit, atau data bor yang menunjukkan keseragaman
ketebalan, sifat fisik, kualitas batubara dan kemenerusan seam. Jarak maksimum
dari titik data aktual adalah 1200 - 4800 meter.
Rumus yang digunakan untuk perhitungan Cadangan batubara adalah sebagai
berikut :
SD =
d x t x r Ton
Sin a
Keterangan :
SD = Jumlah Cadangan Batubara (ton)
D =
Kedalama lapisan batubara (meter)
a =
Kemiringan lapisan barubara/ Dip lapisan (...o)
p =
Panjang lapisan batubara ke arah strike (meter)
t =
Tebal lapisan barubara (meter)
r =
Berat jenis batubara (1.3 ton/m3)
p
a
d = 50 meter
Data-data dasar yang diperlukan di dalam
perhitungan cadangan batubara, antara lain :
1. Peta topografi.
2. Peta geologi.
3. Peta kontur struktur roof batubara
4. Peta kontur struktur floor batubara
5. Peta cropline batubara
6. Data – data dari titik bor
Peta topografi, peta kontur
struktur roof dan floor digunakan sebagai peta dasar untuk
membuat penampang batubara dan peta cropline.
Peta geologi, Peta Topografi, Peta Kontur Struktur, Peta Cropline dan data –
data batubara dari lubang bor digunakan sebagai acuan didalam perhitungan
cadangan batubara. Perhitungan cadangan batubara terukur dilakukan untuk
mengetahui jumlah cadangan batubara yang dapat ditambang secara terbuka (open
pit) dengan berdasarkan acuan nisbah kupas (stripping ratio/SR) yang telah ditentukan.
Cadangan batubara
terukur dihitung berdasarkan cakupan luas area yang mengandung lapisan batubara
dikalikan ketebalan batubara dan berat jenis batubara, perhitungan cadangan
batubara dihitung berdasarkan sistim kalkulasi grid per 25 meter. Stripping
ratio dihitung berdasarkan volume area overburden dan interburden dibagi volume
batubara, perhitungan overburden dan interburden dihitung berdasarkan sistim
kalkulasi grid per 25 m2.
Rumus yang dipakai di dalam
perhitungan Cadangan Batubara Terukur :
|
Dimana,
L1 :
Luas Grid per 25 M2
L2 :
Luas Penyebaran Batubara keseluruhan
D :
Tebal Batubara
B.J :
Berat Jenis
|
Dimana,
L1 :
Luas Grid per 25 M2
L2 :
Luas Penyebaran Overburden / Interburden
keseluruhan
DOB : Tebal
Overburden / Interburden
Rumus yang dipakai di dalam perhitungan Stripping
Ratio (SR) :
|
Sudut lereng tambang (overall) daerah Block Supang dibuat berdasarkan jenis
batuan yang ada, secara umum sudut lerengnya yang digunakan adalah sudut 45º. Untuk
mempermudah di dalam perhitungan cadangan batubara digunakan pemakaian Program Minescape dan AutoCad Land
Development 2i, dengan
kriteria-kriteria yang dipakai dalam perhitungan cadangan batubara diantaranya adalah :
-
Seam – seam yang mempunyai
ketebalan batubara minimum 0.30 m.
-
Tebal zona oksidasi
(pelapukan) adalah 3 – 4 meter diukur dari permukaan tanah ke arah bawah
(vertikal).
-
Sudut lereng (overall) yang
berlaku adalah 45º
-
Loss per play adalah 0,10 m
(top dan bottom batubara dikurangi 5 cm)
-
Sistem kalkulasi grid 25 m
(perhitungan cadangan batubara dihitung setiap luas area 625 m2)
Cadangan batubara yang dapat di tambang pada area Blok Jangkang
berdasarkan perhitungan diatas tersebut, adapun jumlah Cadangan batubara dari hasil perhitungan adalah sebagai
berikut :
Cadangan
Terukur : 7,028,250 ton
Cadangan
Tertunjuk : 9,638,726 ton
Cadangan
Terduga : 43,200,263 ton
II.2. PENAMBANGAN
II.2.1. Rencana Produksi
Sebagaimana telah diuraikan
diatas bahwa jumlah cadangan yang terdapat pada wilayah Izin Usaha Pertambangan
PT. MAS SARI saat ini adalah 7,028,250 MT Batubara dan target produksi 800.000 MT
per Tahun. Produksi Batubara akan dilaksanakan setelah adanya peghitungan
cadangan berupa cadangan terukur melalui kegiatan eksplorasi detil. Produksi Batubara
yang direncanakan dari cadangan terukur untuk tahun ke 1 adalah 50% atau sebesar
400.000 ton, tahun ke 2 adalah 75% atau sebesar 600.000 ton, produksi normal mulai tahun ke 3 sampai
dengan tahun ke 8 adalah 100 % atau sebesar 800.000 ton
dan tahun ke tahun adalah
53,53 % atau sebesar 428,250.00 ton.
Berdasarkan rencana produksi Batubara
tersebut di atas dengan waktu kerja 360 hari per tahun atau 30 hari per bulan,
maka rencana produksi per hari adalah sebesar 2.300 ton Batubara. Rencana
penggalian 20 “stope” dari jalur batubara dan setiap “stope” diperkirakan akan
menghasilkan ± 10 ton atau ± 10 m3 Batubara per hari, maka cadangan
terukur akan habis ditambang selama 9 tahun. Produksi normal dapat dicapai pada
tahun ketiga, hal ini dikarenakan pada tahun pertama dan kedua diperkirakan
masih ada hambatan berupa teknis maupun pemakaian alat yang belum optimal.
II.2.2. Persiapan Penambangan
Pekerjaan
awal yang harus dilaksanakan adalah persiapan penambangan (mine development) dengan melakukan pekerjaan pembersihan lahan,
penataan muka bukaan, pembuatan PIT Tambang, penyanggaan dan pembuatan “stope”.
II.2.2.1. Pembersihan Lahan
Pekerjaan
ini dilakukan untuk mempersiapkan lahan di permukaan tempat rencana pembuatan
lobang bukaan dengan cara melakukan pembersihan (land clearing) baik penebangan pohon-pohon maupun rerumputan yang
ada.
II.2.2.2. Penataan Muka Bukaan
Setelah
dilakukan pembersihan maka dilanjutkan dengan pembuatan Bench beberapa meter untuk lokasi Tambang, pembuatan patok rencana
penggalian, penyanggan terhadap “soil” yang ada di kiri-kanan paritan untuk PIT
Tambang, Bench awal pada muka PIT
Tambang. Pada waktu pembuatan Bench secara
bersamaan dilakukan pemasangan instalasi listrik dan ventilasi di permukaan.
II.2.3. Metode Penambangan
Metode penambangan yang akan digunakan untuk
penambangan batubara di areal konsesi PT.
MAS SARI didasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
kondisi endapan batubara mencakup jumlah seam, kemiringan lapisan batubara,
ketebalan overburden, stripping ratio, jarak angkut, kondisi daerah rencana
penambangan apakah dekat atau jauh dengan pemukiman penduduk, serta dampak yang
akan ditimbulkan akibat kegiatan penambangan. Disamping itu juga
dipertimbangkan :
·
Kemampuan perusahaan secara
teknis dan ekonomis
·
Memberdayakan masyarakat
setempat sebagai tenaga kerja.
·
Teknologi penambangan batubara
yang relatif sederhana dan ramah lingkungan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka
metode penambangan yang akan diterapkan adalah tambang terbuka dengan
menggunakan kombinasi peralatan mekanis yaitu kombinasi antara excavator (back hoe) sebagai alat gali-muat dan dump truck sebagai alat angkut.
Sedangkan untuk pengupasan tanah penutup
(overburden) digunakan cara “back
filling digging method”. Guna menjaga kestabilan lereng tambang, dalam
pengupasan tanah penutup dibuat teras-teras (bench)
agar lereng tidak mudah longsor akibat pengaruh hujan/air dan pembebanan yang
dialami lereng.
Penggalian overburden
dilakukan dengan sistem gali dan menimbun bekas galian tadi (back filling digging method) pada
lapisan batubara yang dimulai dari permukaan / singkapan sampai ke arah down dip sampai pada kedalaman tertentu
(Gambar 14). Pengupasan lapisan
penutup, baik top soil, overburden maupun interburden dilakukan secara bertahap dan dibuang pada disposal area atau ditimbun kembali pada
areal yang sudah digali.
Gambar 14. Sketsa Tambang Batubara Terbuka
II.2.4. Proses
Penambangan
Secara keseluruhan
tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
II.2.4.1. Kegiatan
Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal dari seluruh
rangkaian operasi penambangan yang meliputi :
a. Pembuatan/rehabilitasi jalan
angkut batubara
Jalan angkut batubara dari lokasi tambang menuju
pelabuhan batubara di tepi Sungai Kapuas di Desa Tanjung Kelanis Kecamatan
Timpah Kabupaten Kapuas direncanakan menggunakan eks jalan logging yang telah
ada dengan jarak ± 160 km, namun karena kondisi jalan tersebut kurang terawat
maka perlu direhabilitasi meliputi perkerasan dan pelebaran sehingga
pengangkutan batubara dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan kesepakatan
antara Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah,
ruas jalan yang akan digunakan tersebut di atas akan direhabilitasi dan dikelola
oleh suatu badan otorita, dimana perusahaan yang akan menggunakan ruas jalan
tersebut untuk mengangkut hasil tambangnya diwajibkan membayar fee jalan.
b. Pembangunan Coal Processing Plant
(CPP)
Coal Processing Plant (CPP) direncanakan
akan dibangun di dekat lokasi tambang yang meliputi areal seluas ± 10 hektar.
Fasilitas Coal Processing Plant terdiri dari ROM stockpile, crusher dengan
kapasitas 500 ton/jam dan crushed
coal stockpile.
c. Pembangunan pelabuhan dan stock
pile batubara
Pelabuhan dan stock
pile batubara direncanakan akan dibangun di tepi Sungai Kapuas di Desa Tanjung
Kelanis yang meliputi areal seluas ± 10 hektar. Pelabuhan batubara yang akan
dibangun diharapkan mampu menunjang kegiatan penambangan yang dilengkapi dengan
sarana penunjang yang meliputi : shipment stockpile,
Jetty,
Power plant, Kantor, Mess karyawan, bengkel, laboratorium, dan lain-lain.
II.2.4.2. Kegiatan Operasi
Penambangan
a. Pembersihan Lahan (land
clearing)
Kegiatan pembersihan lahan (Land Clearing) akan dilakukan sebelum masa konstruksi dilakukan. Land clearing pada periode konstruksi
hanya terbatas pada lokasi box cut
yang akan digali dan areal yang akan digunakan untuk fasilitas penunjang
seperti stockpile, coal processing plant, workshop, perumahan karyawan dan
lain-lain. Area yang akan dibuka sekitar 15 ha pada masa konstruksi, dan pada
saat memasuki tahap penambangan, akan dibuka lagi sekitar 15 ha areal yang akan
dijadikan tambang terbuka.
Penebangan pohon dilakukan pertama kali pada kegiatan ini dengan menggunakan
chain saw dan selanjutnya dilakukan
pembersihan lahan dengan menggunakan bulldozer.
Jika pohon-pohon yang ditebang ada yang bernilai ekonomis, maka peruntukkannya
diserahkan pada yang berhak atas pemanfaatan kayu - kayu tersebut (pemegang
IUPHHK/IPK).
b. Penanganan Tanah Pucuk (top soiling)
Tanah pucuk yang dijumpai di areal penggalian mempunyai ketebalan antara 30
– 100 cm. Mengingat tanah pucuk ini kaya akan unsur hara yang sangat diperlukan
untuk penanaman kembali pada areal bekas tambang, maka penanganannya harus
dilakukan dengan hati-hati. Rencana penanganan dan penyimpanan tanah pucuk :
•
Pengupasan tanah sebaiknya
jangan dilakukan dalam keadaan basah (musim penghujan) untuk menghindari
pemadatan dan rusaknya struktur tanah;
•
Timbunan tanah pucuk tidak
melebihi dari 2 meter;
•
Dilakukan penanaman langsung
dengan tanaman penutup (cover crop) yang cepat tumbuh dan berumur pendek
untuk menutup permukaan tanah agar
terhindar dari erosi akibat hujan.
Alat berat yang digunakan untuk membongkar dan mendorong tanah pucuk
apabila jarak ke tempat penimbunan kurang dari 200 m adalah bulldozer D85SS dan apabila melebihi
jarak tersebut, bulldozer tidak efisien lagi sehingga harus digunakan kombinasi
back hoe berupa excavator dan dump truck.
Tanah pucuk ini akan dikembalikan pada lokasi bekas tambang yang sudah ditimbun
dengan overburden atau menempati
bagian paling atas dengan ketebalan minimal 0.15 m, sehingga penanaman tumbuhan
dapat dilakukan. Pada saat meratakan tanah pucuk nantinya sebelum ditanami
digunakan bulldozer. Lokasi
penimbunan tanah pucuk ditempatkan di sebelah Barat masing-masing Pit yang ada.
c. Penggalian
Tanah Penutup (overburden removal)
Penggalian overburden menggunakan
bulldozer dan back hoe, dimana bulldozer
berfungsi sebagai alat gali, alat dorong dan alat berai dan pengumpul material
untuk dimuat ke dump truck dengan
menggunakan back hoe. Bulldozer yang digunakan adalah D 85 ESS
dan alat gali muat adalah excavator
PC 300 LCSE-7 serta alat angkut berupa dump truck HINO 22 Ton.
Berdasarkan kajian geoteknik, tinggi lereng tunggal yang masih stabil pada
lapisan batuan yang menjadi overburden
adalah 10 m dengan sudut 60˚ serta
mempunyai faktor keamanan > 1,3. Mengingat alat gali yang digunakan yaitu excavator PC 300LCSE-7 mempunyai jangkauan
lengan gali maksimum 10,5 m, maka tinggi lereng penggalian yang optimal adalah
10 m. Pada pelaksanaan penambangan lebar lantai kerja awal (working bench) sebesar 12,0 m dengan
pertimbangan alat gali dan dump truck
dapat beroperasi dengan leluasa. Dalam operasinya lebar working bench yang 12,0 m tersebut dapat berkurang menjadi 6,0 m
disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada awal produksi di setiap Pit, tanah penutup akan diangkut dan dibuang
di lokasi pembuangan yang berada di luar areal penggalian (outside dump). Selanjutnya penimbunan, apabila kegiatan penambangan
sudah selesai pada suatu area, maka bekas areal penggalian (mined out) tersebut akan dijadikan
lokasi pembuangan untuk menimbun lubang-lubang yang ada. Cara penimbunan
seperti ini dapat mengurangi dampak-dampak negatif pada lingkungan karena
lubang-lubang bekas tambang tertutup kembali dan selanjutnya diselimuti dengan
tanah pucuk sebelum ditanami kembali. Bentuk dari bekas tambang yang siap
ditanami kembali ada dua macam, yaitu :
a. Berbentuk
jenjang (trap) dengan ketinggian
jenjang relatif rendah yaitu sekitar 1 m dan lebar sekitar 6 m. Selain sulit
melakukan penimbunan tanah pucuk, bentuk
seperti ini memerlukan biaya mahal untuk membentuk jenjang - jenjang tersebut.
Selain itu, juga mengakibatkan tingkat erosi tanah pucuk yang cukup tinggi.
b. Bentuk kedua
adalah dibuat rata, dimana cara ini relatif lebih murah dan mudah dalam
penimbunan kembali serta menyebarkan tanah pucuk, tingkat erosi juga relatif
rendah.
Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut, maka penimbunan tanah penutup
akan dilakukan dengan membuat bentuk rata.
d. Pembersihan
Lapisan Batubara (Coal Cleaning)
Penggalian batubara dilakukan secara hati-hati agar batubara yang
diproduksi adalah batubara yang bersih, sehingga tidak diperlukan proses
pencucian. Batubara hanya akan mengalami proses peremukan dengan menggunakan
mesin peremuk (crushing plant).
Setelah tanah penutup dibongkar dan atap lapisan batubara (roof) sudah mulai terkupas, maka
dilakukan pembersihan lapisan batubara tersebut sampai ketebalan sekitar 5 cm.
Pada lantai batubara (floor) juga
disisakan ketebalan batubara yang tidak tertambang sekitar 5 cm. Hal ini
bertujuan untuk menjaga agar batuan atap maupun batuan lantai tidak ikut
terbawa pada saat pengambilan batubara.
e. Penggalian
dan Pengangkutan Batubara (loading and
hauling )
Lapisan batubara yang siap diproduksi mulai digali dengan menggunakan excavator, disamping itu juga
menggunakan bulldozer yang mempunyai ripper, sehingga pemberaian batubara
dapat dilakukan dan excavator dapat
lebih optimal digunakan untuk mengumpulkan dan memuat batubara ke atas dump truck. Faktor penting yang harus
diperhatikan adalah keseimbangan kombinasi antar alat berai, alat gali dan
muat, serta alat angkut. Keseimbangan tersebut ditentukan oleh dua kegiatan,
yaitu pengambilan dan pemuatan batubara oleh alat gali dan muat serta
pengangkutan batubara hasil tambang ke Run
of Mine (ROM) stockpile.
f. Peremukan
Batubara (crushing)
Batubara dari front
tambang diangkut ke tempat penimbunan batubara di ROM Stockpile dengan
menggunakan dumptruck dengan
kapasitas 25 ton. Batubara tersebut ada
yang ditimbun atau ditumpuk sementara dan ada juga yang langsung dimasukan ke crushing plant.
g.
Pengangkutan Batubara ke pelabuhan (hauling to port)
Batubara yang sudah diremukan
di crushing plant kemudian diangkut menggunakan dumptruck ke
stockpile/pelabuhan Tanjung Kelanis, berjarak ± 210 km.
|
|||||
|
|||||
|
Gambar 15. Urut-urutan Kegiatan
Penambangan
II.2.4.3. Kegiatan Pasca
Penambangan
a.
Reklamasi
Tanah penutup yang digali pada operasi penambangan
akan dibuang ke tempat yang sudah ditentukan (outside dump) atau dibuang ke lubang bekas penambangan (inside
dump). Kemudian Top soil ditebarkan di atas tanah penutup tersebut. Kemudian
dilakukan revegetasi terhadap lokasi-lokasi yang telah ditimbun kembali
menggunakan tumbuh-tumbuhan setempat yang mudah dan cepat beradaptasi dengan
lingkungan di bekas areal penambangan tersebut.
b. Penutupan Tambang
Dilakukan revegetasi terhadap lokasi-lokasi yang telah ditimbun kembali
menggunakan tumbuh-tumbuhan setempat yang mudah dan cepat beradaptasi dengan
lingkungan di bekas areal penambangan tersebut.
II.3. LOKASI DAN DAERAH PENAMBANGAN
Bukaan tambang PT.
MAS SARI direncanakan dengan 2 (dua) bukaan/pit yaitu PIT I dan PIT II yang
masing-masing pit terbagi dalam beberapa blok penambangan (Lihat Tabel 1. Perhitungan Cadangan Terukur Daerah Prospek).
Gambar 16. Ilustrasi Geometri Lereng Penambangan
Tabel
1. Perhitungan Cadangan
Terukur Daerah Prospek
Coal
Seam
|
Coal Resources
|
Total (Tonnes)
|
|||||
Measured
|
Indicated
|
Infered
|
|||||
0 - 500 m
|
500 - 10000
|
1000 - 2000
|
|||||
B
- C
|
802,660
|
802,660
|
493,931
|
510,760
|
765,377
|
787,499
|
2,100,919
|
A
|
|
16,829
|
22,122
|
||||
B
- C
|
1,389,715
|
1,389,715
|
129,517
|
160,050
|
1,704,903
|
1,742,661
|
3,292,426
|
A
|
|
30,533
|
37,758
|
||||
B
- C
|
1,725,805
|
1,725,805
|
2,496,003
|
2,538,228
|
2,712,997
|
2,764,217
|
7,028,250
|
A
|
|
42,225
|
51,220
|
||||
B
- C
|
2,032,802
|
2,032,802
|
3,632,043
|
3,684,962
|
3,856,740
|
3,920,962
|
9,638,726
|
A
|
|
52,919
|
64,222
|
||||
B
- C
|
2,835,045
|
2,835,045
|
11,001,074
|
11,184,273
|
27,858,824
|
29,180,945
|
43,200,263
|
A
|
|
183,199
|
1,322,121
|
II.4. RENCANA DAN TARGET PRODUKSI TAMBANG
Rencana Penambangan PT.
MAS SARI dengan kapasitas produksi pada pertengahan Tahun 2013 nanti,
dimana pola penambangannya mengikuti arah Penyebaran dengan cadangan
diperkirakan sekitar ± 120.000 Ton (Data Cadangan Pit I). Revisi dilakukan
untuk penyesuaian budget sehingga diputuskan target stripping ratio YTD adalah
4 Bcm : 1 Ton. Arah penambangan berdasarkan arah penyebaran Batubara.
PT. MAS SARI merencanakan penambangan dengan beberapa priode, diman
tahap pertama berjangka waktu selama 5 (lima) tahun pertama yang tersusun dalam
program berikut ini :
Tahun ke-1
·
Target produksi batubara
direncanakan 500.000 ton/tahun
·
Lokasi penambangan adalah Blok
Supang.
·
Lapisan batubara yang akan
ditambang adalah Seam B dan C.
·
Pola kerja alat adalah
menambang ke arah down dip hingga batas akhir lereng yang telah ditentukan,
dengan stripping ratio maksimum 1 : 4. Kemajuan penambangan searah jurus adalah
sepanjang 200 – 250 m.
·
Overburden ditimbun pada
lokasi penimbunan yang berada di sebelah Utara area penambangan tahun ke-1 (outside
dump).
Tahun ke-2
· Target produksi batubara direncanakan 750.000 ton/tahun
· Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
· Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam B dan C.
· Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga
batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,2.
Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
· Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun
ke-1
Tahun ke-3
· Target produksi batubara direncanakan akan meningkat
menjadi 1.000.000 ton/tahun
· Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
· Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam C dan D.
· Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga
batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 :
4,3. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
· Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun
ke-2
Tahun ke-4
· Target produksi batubara direncanakan akan meningkat
menjadi 1.000.000 ton/tahun
· Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
· Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam Seam C
dan D.
· Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga
batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 :
4,2. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
· Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun
ke-3
Tahun ke-5
· Target produksi batubara direncanakan akan meningkat
menjadi 1.000.000 ton/tahun
· Lokasi penambangan adalah Blok Supang.
· Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam Seam C
dan D.
· Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga
batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 :
4,5. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250 m.
· Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun
ke-4
RENCANA JENIS DAN PERALATAN TAMBANG
PT. MAS SARI
Untuk mendapatkan efesiensi
kerja yang baik dengan kondisi overburden Batubara yang ada, maka perlu
pemilihan alat (jenis, jumlah dan kapasitas dan jam kerja) agar diperoleh kerja
yang seoptimal mungkin. Dalam pemilihan ini produksi Batubara pertahun, banyaknya hari
kerja pertahun, kondisi Batubara, kondisi daerah, keadaan topografi, jarak
angkut Batubara juga sangat menentukan
Target produksi Batubara yang
sudah direncanakan sangat menentukan jenis dan komposisi peralatan yang
digunakan. Pemilihan jenis alat tersebut juga akan ditentukan oleh kondisi
lapangan maupun jenis material, baik overburden
maupun interburden serta endapan Batubara
yang akan digali. Analisis pemilihan peralatan yang diperlukan pada
masing-masing tahap operasional penambangan Batubara berdasarkan tahapan
pekerjaan sebagai berikut :
III.1. RENCANA KONSTRUKSI
JALAN (Road Construction)
Urutan pembangunan jalan untuk
mengangkut Batubara dari PIT ke ROM Stock pile maupun jalan untuk mengangkut
overburden dari PIT ke disposal areal dapat dilihat pada Gambar 18. dan Gambar
19.
Gambar 18. Skema Konstruksi Jalan untuk Mengangkut Batubara
Gambar 19. Skema Konstruksi Jalan untuk Mengangkut Overburden
Jenis peralatan yang digunakan
untuk kegiatan konstruksi jalan untuk mengangkut Batubara dan overburden adalah
bulldozer Komatsu D85ESS-2 (stripping top soil dan spreading),
hydraulic excavator PC200-3 (loading material di lokasi Borrow Pit
dan pembuatan drainage), dump truck Nissan Diesel CWB45ALDN (hauling to road area), motor grader
Komatsu GD511A-1 (grading / leveling), dan bomag vibratory roller BW211D-40
(compacting).
Gambar 20. Bulldozer
Komatsu D85P-21
Gambar 21. Excavator PC200-3
III.2. OVERBURDEN REMOVAL
Urutan kegiatan pengupasan
overburden (overburden removal) dapat dilihat pada Gambar 22. di bawah
ini.
Gambar 22. Skema Overburden Removal
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan overburden
removal adalah bulldozer Komatsu D155A-5 (ripping-dozing), bulldozer
Komatsu D85ESS (untuk front preparation, dozing dan spreading di disposal
area), hydraulic excavator PC300 (loading), dan dump truck Nissan
Diesel CWB45ALDN (hauling to disposal).
Gambar 23. Dump Truck Hino Kapasitas 22
Ton
III.3. BATUBARA PRODUCTION
Urutan kegiatan produksi Batubara
(Batubaral production) dapat dilihat pada Gambar 24. di bawah
ini.
Gambar 24. Skema Batubara Production
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan Batubara production adalah bulldozer Komatsu D85ESS-2 (ripping-dozing), bulldozer
Komatsu D85ESS-2 (front preparation),
hydraulic excavator PC300 (loading), dan dump truck Nissan Diesel
CWB45ALDN (hauling to ROM stockpile).
III.4. ROAD MAINTENANCE
Urutan kegiatan perawatan
jalan (road maintenance) dapat dilihat pada Gambar 25. dan Gambar
26.
Gambar 25. Skema Road Maintenance untuk Batubara
Production
Gambar 26. Skema Road Maintenance untuk overburden
removal
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan road maintenance
adalah motor drader Komatsu GD511A-1 (grading – leveling), compactor
Bomag BW211D-40 (compacting) dan water truck Nissan CWB 45A WT18KL
dilengkapi dengan water tank (dust suppression). Perhitungan
produktivitas alat pada masing-masing tahap kegiatan dapat dilihat pada lampiran rencana desai tambang PT. MAS
SARI. Sedangan rekapitulasi kebutuhan unit peralatan tambang dapat
dilihat pada tabel 2. di bawah
ini.
Gambar 27. Compactor Bomag 212
Tabel 2. Rekapitulasi Kebutuhan Unit
Peralatan Tambang
JENIS PEKERJAAN
|
MODEL MESIN
|
PRODUKTIVITAS
|
JUMLAH UNIT
|
A. PERALATAN UTAMA TAMBANG
|
|
|
|
1. Road construction
|
|
|
|
·
Dicthiing
|
PC
300
|
114,58
|
1
|
·
Stripping Top Soil
|
D85ESS-2
|
2.926,13
|
1
|
·
Grading / Leveling
|
GD511A-1
|
2.275,88
|
1
|
·
Compacting
|
BW211D-40
|
2.601,00
|
1
|
2. Overburden Removal
|
|
|
|
·
Land clearing
|
D85ESS-2
|
197,06
|
1
|
·
Ripping – dozing
|
D155A-5
|
350,54
|
1
|
·
Loading
|
PC300
|
244,60
|
2
|
·
Hauling to disposal
|
CWB45ALDN
|
34,45
|
6
|
·
Dozing and spreading
|
D85ESS-2
|
197,06
|
1
|
3. Batubara Production
|
|
|
|
·
Front Preparation
|
D85ESS-2
|
413,83
|
1
|
·
Ripping – Dozing
|
D155A-5
|
347,20
|
1
|
·
Loading
|
PC300
|
275,80
|
1
|
·
Hauling to Stockpile
|
CWB45ALDN
|
49,15
|
3
|
4. Road Maintenance
|
|
|
|
·
Grading / Leveling
|
GD511A-1
|
2.275,88
|
1
|
·
Compacting
|
BW211D-40
|
2.601,00
|
1
|
|
|
|
|
B. PERALATAN PENDUKUNG
TAMBANG
|
|||
|
|
|
1
|
|
|
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
1
|
|
|
|
4
|
|
|
|
4
|
BAB IV
RENCANA ORGANISASI DAN TENAGA
KERJA
PT. MAS SARI
IV.1. BENTUK ORGANISASI
Apabila ada beberapa orang
melakukan pekerjaan bersama untuk mendapatkan hasil akhir yang sama, maka di
tempat tersebut ada organisasi. Di mana ada pembagian tugas di antara mereka,
dan bekerja secara berkelompok dan biasanya harus ada yang mengkoordinir, kalau
tidak maka akan terjadi duplikasi upaya/kerja terutama pada tempat-tempat
tertentu dimana terjadi pekerjaan yang saling berkaitan atau bersinggungan.
Pembagian pekerjaan, dan
pengaturan untuk koordinasi adalah upaya untuk memperbaiki proses organisasi,
dan apabila secara keseluruhan pekerjaan sudah selesai, maka group yang melakukan tugas-tugas ini
dideskripsikan sebagai organisasi. Lebih jelasnya bahwa, organisasi adalah
merupakan gambaran yang lebih jelas dari hubungan-hubungan kerja antara
kelompok pekerja, dan disamping itu juga menunjukkan garis wewenang/autoritas
dan tanggung jawab dari seseorang atau kelompok kepada pekerjaan untuk mencapai
tujuan akhir yang sudah ditetapkan.
Untuk mendukung dan menjamin
kelancaran operasi penambangan diperlukan suatu bentuk organisasi dan manajemen
yang efektif, berupa organisasi garis dan staf (line and staff organization), dengan beberapa pertimbangan, antara
lain :
1. Adanya
spesialisasi keahlian yang bermacam-macam dapat dimanfaatkan secara optimal.
2. Peranan staf
dalam pelaksanaan pekerjaan mempunyai pengaruh yang besar.
3. Personil
pelaksana lainnya dapat meminta pengarahan dan instruksi dari staf.
4. Pengarahan dan
instruksi yang disampaikan
dijadikan pedoman untuk pelaksanaan.
Manfaat yang diharapkan dari
bentuk organisasi garis dan staf ini adalah :
1. Adanya pembagian
tugas yang jelas antara
bagian-bagian operasional maupun administrasi, baik tugas pokok maupun tugas
penunjang.
2. Keputusan yang
diambil sudah dipersiapkan dan dianalisa secara baik dan benar.
3. Peluang untuk
mengembangkan spesialisasi keahlian dari bagian-bagian organisasi cukup besar
mengingat adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari personil pelaksana.
4. Kualitas
pekerjaan diharapkan lebih baik karena
kehadiran tenaga ahli dan staf.
5. Tugas yang
dilaksanakan sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing, akan mendorong kedisiplinan
personil pelaksanaan.
Dengan mempertimbangkan hal
tersebut di atas, dibuat konsep perencaan organisasi perusahaan yang mengatur :
·
Kedudukan
·
Garis tanggung jawab
·
Tugas dan fungsi
·
Wewenang
·
Bagan organisasi
Mengingat tingkat resiko yang
dihadapi operasi penambangan Batubara cukup tinggi dan terbatasnya kemampuan
perusahaan, maka perencanaan Cadangan manusia yang matang perlu disiapkan agar
perenan karyawan dapat dioptimalkan. Dalam operasi penambangan Batubara di
areal PT. MAS SARI akan dipimpin oleh seorang General Manager yang
bertanggung jawab kepada Direksi dalam hal kegiatan operasional, administrasi,
kebijaksanaan dan keselamatan kerja di lapangan. General manager dalam
mengoperasikan tambang dibantu oleh beberapa Manager yang mengepalai setiap
bagian, yaitu :
·
Bagian Perencanaan
·
Bagian Operasi Produksi
·
Bagian K3 dan Lingkungan
·
Bagian Perawatan dan
Pemeliharaan
·
Bagian Administrasi dan Umum
Masing-masing bagian akan
didukung oleh sejumlah staf untuk mendukung kelancaran pekerjaan. Adapun tugas
masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
IV1.1. Bagian Perencanaan
Bagian perencanaan membantu
tugas-tugas General manager dan bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang,
laporan produksi harian/mingguan/bulanan, penentuan sasaran produksi dan
kualitas produk.
IV.1.2. Bagian Operasi Produksi
Bertanggung jawab terhadap
pekerjaan di daerah tambang, transportasi dan pengolahan Batubara. Tugas-tugas
bagian operasi produksi meliputi :
·
Pengawas tambang, akan
menangani pekerjaan penggalian dan penimbunan baik tanah penutup maupun Batubara.
·
Pengawas transportasi akan
mengawasi pengangkutan Batubara dari bukaan tambang ke stock pile dan melakukan
perawatan jalan angkut serta jembatan. Pengawas transportasi juga bertanggung
jawab pada kegiatan barging.
·
Pengawasan instalasi
pengolahan menangani pekerjaan di stockpile
yang meliputi : penanganan Batubara, pencucian, pemuatan Batubara ke tongkang
serta perawatan stockpile.
IV.1.3. Bagian K3 dan Lingkungan
Bagian K3 dan Lingkungan
bertanggung jawab atau berfungsi mengontrol seluruh kegiatan operasional
penambangan agar memenuhi standar K3, bertanggung jawab terhadap pengelolaan
dan pemantauan lingkungan serta melaksanakan reklamasi lahan bekas tambang.
IV.1.4. Bagian Pemeliharaan dan Perawatan
Bagian pemeliharaan dan
perawatan bertanggung jawab atau berfungsi merawat kendaraan ringan dan alat
berat, penerangan baik di camp maupun di tambang, pompa-pompa serta bangunan
perumahan.
IV.1.5. Bagian Administrasi dan Keuangan
Membantu tugas-tugas General
Manager dan bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang mendukung operasi
tambang, meliputi :
·
Keuangan dan pembayaran gaji
·
Administrasi dan
surat-menyurat
·
Personalia dan umum
·
Security/saptam
·
Hubungan dengan masyarakat dan
pemerintah setempat.
IV.2. JUMLAH DAN KRITERIA TENAGA KERJA
Dalam pelaksanaan penambangan
Batubara di daerah ini akan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dari
berbagai keterampilan. Tenaga kerja yang berkeahlian rendah banyak didapatkan
dari masyarakat setempat (lokal), sedangkan tenaga kerja yang berkeahlian
menengah dan tinggi didatangkan dari luar daerah. Telah direncanakan pula
peningkatan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja
yang dari luar daerah dengan pendidikan dan pelatihan, terutama pada cara-cara
mengoperasikan alat-alat berat, serta direncanakan pula pengiriman tenaga kerja
ke Jakarta dan Bandung untuk memperdalam pengetahuan bidang pertambangan.
Dalam hal jumlah dan kriteria
tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan “Job
Spesifikasi“ yang dibutuhkan. Dengan mempertimbangkan
sistem oganisasi yang telah direncanakan untuk mendukung kegiatan tambang,
operasi pengolahan serta administrasinya, maka dalam sistem organisasi tersebut
disusun kriteria tenaga kerja. Tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok tenaga
kerja yaitu :
IV.2.1. Tenaga Kerja Tetap
Tenaga kerja tetap adalah
tenaga kerja yang diangkat sebagai karyawan tetap perusahaan berdasarkan
perjanjian kerja yang disepakati bersama. Diangkat jika sudah memenuhi
persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
IV.2. 2. Tenaga Kerja Tidak Tetap
Adalah tenaga kerja yang
diangkat sebagai karyawan tidak tetap perusahaan berdasarkan perjanjian kerja
yang disepakati bersama. Sebagai karyawan tidak tetap, masa kerja dan
kompensasi dari karyawan ini merupakan fungsi dari jumlah produksi Batubara
yang dihasilkan oleh perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah para
karyawan perusahaan yang dikontrak selama waktu tertentu untuk melakukan
pekerjaan langsung operasi penambangan, angkutan, dan pengolahan Batubara.
Rencana penggunaan tenaga kerja PT. MAS SARI sebagian besar
tenaga kerjanya dari sub kontraktor sampai akhir bulan Desember 2012 yang
meliputi tenaga kerja Indonesia (WNI) dan tenaga kerja asing (WNA) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Daftar Tenaga Kerja
No
|
Jabatan
|
Jumlah Tenaga
Kerja
|
|
WNI
|
WNA
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Tenaga Pimpinan
Tenaga Manager
Tenaga Profesional/ Ahli
Tenaga Supervisi
Tenaga Terampil
Tenaga Administrasi
Tenaga Lain - lain
|
1
-
5
6
8
2
-
|
-
-
-
-
-
-
-
|
Jumlah
|
22
|
-
|
Sesuai dengan komitment yang telah dibuat dengan
Pemerintah Daerah maka karyawan PT. MAS
SARI sebagian besar penduduk sekitar
tambang.
Gambar 28. Rencana Bagan Organisasi Perusahaan
BAB V
RENCANA ANGGARAN DALAM SATU TAHUN KALENDER
PT. MAS SARI
Perhitungan biaya investasi
adalah perkiraan dana yang dikeluarkan untu satu tahun oleh PT. MAS SARI sebagai
akibat realisasi kegiatan dalam masa pra penambangan yang mencakup antara lain
: Biaya-biaya perijinan, studi literature,
field eksplorasi, Perencanaan tambang, Studi AMDAL, Feasibility Study, biaya persiapan pengembangan daerah (Community Development), biaya
konstruksi infrastruktur baru, pembelian atau pengadaan peralatan, dan
lain-lain sampai kegiatan proyek penambangan siap beroperasi produksi.
Pada tahun 2011 PT. MAS SARI
antara lain :
·
Pengurusan Rekomendasi
Gebernur Kalimantan Tengah tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk
Ekplorasi Batubara atas nama PT. MAS
SARI,
·
Pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk
Ekplorasi Batubara atas nama PT. MAS
SARI di kementerian Kehutanan Jakarta,
Pada tahun 2012 PT. MAS SARI melakukan kegiatan yaitu :
·
Pengurusan Rekomendasi Bupati Kapuas tentang Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi atas nama PT. MAS SARI.
·
Pengurusan Rekomendasi Gebernur Kalimantan Tengah tentang
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi atas nama PT. MAS SARI,
·
Pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi
Produksi Batubara atas nama PT. MAS SARI
di kementerian Kehutanan Jakarta,
Pada tahun 2013 PT. MAS SARI melakukan kegiatan yaitu :
·
Melanjutkan Pengurusan Rekomendasi Gebernur Kalimantan
Tengah tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi atas nama
PT. MAS SARI.
·
Pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi
Produksi Batubara atas nama PT. MAS SARI
di kementerian Kehutanan Jakarta,
·
Studi
Infrastruktur Jalan Houling dan Pelabuhan,
BAB VI
RENCANA KEGIATAN LOKASI REKLAMASI DAN PENGOLAHAN
LINGKUNGAN
PT. MAS SARI
VI.1. RENCANA KEGIATAN REKLAMASI
Pada pasca penambangan selesai akan dilakukan pekerjaan
rehabilitasi lahan bekas tambang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan
fisik-kimia dan biologi. Bekas-bekas penambangan akan ditutup kembali dengan
tanah penutup dengan membuat jenjang untuk menghindari erosi dan memperkecil
kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi.
Pada daerah penambangan yang dilakukan dengan cara
tambang terbuka akan terjadi perubahan bentang alam. PT. MAS SARI menerapkan metode back filling dalam operasi
penambangannya, hal ini untuk menghemat lahan pembuangan lapisan tanah penutup
juga untuk menghindari dampak negatif terhadap bentang alam dan akan memperkecil
luas lahan yang akan berlubang. Untuk kepentingan reklamasi, tanah pucuk yang
kaya akan unsur hara diusahakan tidak tercampur dengan lapisan lainnya dan pada
saat back filling dikembalikan pada
posisi paling atas. Untuk memperkecil erosi maka bentang akhir dari sistem back filling dibuat dalam bentuk jenjang
atau teras.
Selain lokasi tambang reklamasi dilakukan pada
tempat-tempat terbuka akibat pembuatan jalan tambang, halaman perkantoran dan
base camp, dimana penghijauan dilakukan di tepi kiri dan kana jalan tambang,
halaman perkantoran, base camp dan work shop dengan jenis tanaman setempat yang
mudah dan cepat tumbuh. Adapun rencana biaya reklamasi PT. MAS SARI, yaitu :
a. Biaya langsung, meliputi :
1) Biaya pembongkaran fasilitas tambang (bangunan, jalan,
emplasement). Kecuali ditentukan lain.
2) Biaya penataan kegunaan lahan yang terdiri dari sewa alat-alat berat dan mekanis, pengisian
kembali lahan bekas tambang, pengaturan permukaan lahan, penebaran tanah pucuk,
pengendalian erosi dan pengelolaan air.
3) Biaya revegetasi dapat meliputi : analisis kualitas
tanah, pemupukan, pengadaan bibit,
penanaman dan pemeliharaan tanaman.
4) Biaya
pencegahan dan penanggulangan air asam tambang
5) Biaya untuk pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pasca tambang
b. Biaya tidak
langsung, meliputi :
1) Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat
2) Biaya perencanaan reklamasi
3) Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor pelaksana
reklamasi.
Tabel 4. Perkiraan Biaya Revegetasi
per Hektar Lahan
No
|
Komponen
|
Satuan
|
Kebutuhan
per Ha *)
|
Harga
**) satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
|
I
|
Persemaian
|
|
|
|
|
|
1
|
Benih tanaman pokok
|
batang
|
1000
|
10,000.00
|
10,000,000.00
|
|
2
|
Pengadaan polibag
|
buah
|
1000
|
10,000.00
|
10,000,000.00
|
|
3
|
Tempat persemaian
|
buah
|
2
|
500,000.00
|
1,000,000.00
|
|
4
|
Kapur
|
kg
|
100
|
25,000.00
|
2,500,000.00
|
|
5
|
Pupuk
|
kg
|
100
|
50,000.00
|
5,000,000.00
|
|
6
|
Pestisida
|
liter
|
15
|
250,000.00
|
3,750,000.00
|
|
7
|
Tenaga kerja
|
OH
|
10
|
75,000.00
|
750,000.00
|
|
|
Sub total
|
|
|
|
33,000,000.00
|
|
II
|
Penanaman
|
|
|
|
|
|
1
|
Tanaman penutup
|
|
|
|
|
|
a
|
Benih
|
kg
|
200
|
350,000.00
|
70,000,000.00
|
|
b
|
Kapur
|
kg
|
250
|
25,000.00
|
100,000.00
|
|
c
|
Pupuk
|
kg
|
200
|
50,000.00
|
750,000.00
|
|
d
|
Tenaga kerja
|
OH
|
10
|
75,000.00
|
500,000.00
|
|
2
|
Tanaman pokok/ pohon
|
|
|
|
|
|
a
|
Kapur
|
kg
|
250
|
25,000.00
|
400,000.00
|
|
b
|
Pupuk
|
kg
|
250
|
50,000.00
|
3,000,000.00
|
|
c
|
Tenaga kerja
|
OH
|
25
|
75,000.00
|
1,000,000.00
|
|
|
Sub total
|
|
|
|
75,750,000.00
|
|
III
|
Pemeliharaan &
pemantauan
|
|
|
|
|
|
1
|
Pestisida
|
liter
|
25
|
250,000.00
|
6,250,000.00
|
|
2
|
Pupuk
|
kg
|
50
|
50,000.00
|
1,500,000.00
|
|
3
|
Analisa kualitas tanah
|
sampel
|
25
|
250,000.00
|
150,000.00
|
|
4
|
Tenaga kerja
|
OH
|
15
|
75,000.00
|
300,000.00
|
|
|
Sub total
|
|
|
|
8,200,000.00
|
|
|
Total biaya revegetasi per
hektar
|
|
|
116,950,000.00
|
||
|
*) jarak tanam 5 x 5 meter
|
|
|
|
|
|
|
**) harga perkiraan
|
|
|
|
|
Jumlah
Rencana Biaya
Reklamasi Tambang Batubara PT. MAS SARI mendatang adalah sebesar Rp. 91,887,849,000.00
yang diperoleh dari
perhitungan terhadap keseluruhan komponen biaya yang timbul dari kegiatan
reklamasi tersebut di atas. Gambaran biaya reklamasi setiap kegiatan
penambangan per tahunnya, dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rencana Biaya Reklamasi Tambang Batubara PT.
MAS SARI
PIT
|
Luas
Bukaan
|
Biaya
Langsung
|
Biaya
Lain-lain
|
Total
Biaya Reklamasi
|
||
Biaya
Rehabilitasi
|
Biaya
Revegetasi
|
|||||
1
|
24.12
|
75,000,000.00
|
116,950,000.00
|
30,000,000.00
|
5,353,434,000.00
|
|
2
|
57.53
|
125,000,000.00
|
269,450,000.00
|
50,000,000.00
|
25,569,208,500.00
|
|
3
|
19.43
|
125,000,000.00
|
269,450,000.00
|
50,000,000.00
|
8,635,663,500.00
|
|
4
|
34.15
|
125,000,000.00
|
269,450,000.00
|
50,000,000.00
|
15,177,967,500.00
|
|
5
|
29.67
|
125,000,000.00
|
269,450,000.00
|
50,000,000.00
|
13,186,831,500.00
|
|
6
|
53.92
|
125,000,000.00
|
269,450,000.00
|
50,000,000.00
|
23,964,744,000.00
|
|
Jumlah
|
218.82
|
|
|
|
91,887,849,000.00
|
VI.2. PENGOLAHAN LINGKUNGAN
VI.2.1. Biaya
Lingkungan Tahun 2013
Biaya langsung dan
tidak langsung yang dikeluarkan untuk tahun 2013 adalah belum ada karena belum melakukan Penambangan dan reklamasi.
VI.2.2. Rencana Biaya Lingkungan
Rencana Biaya Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan PT. MAS SARI sebesar US$ 33,764.04,- dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Rencana Biaya Pengelolaan Lingkungan PT. MAS SARI
Uraian
|
Biaya Reklamasi
|
Biaya
Pengelolaan Lingkungan
|
A. Biaya
Langsung :
|
|
|
1.
Penataan Lahan
|
|
|
a. Sewa Alat Berat:
|
Rp. 35.000.000,-
US$ 3,932.58
,-
|
Rp.25.500.000,-
US$ 2,865.17
,-
|
|
|
|
·
Excavator
|
|
|
·
Dump
Truck
|
|
|
b. Penebaran Tanah Pucuk: *)
|
|
|
·
Penggalian
tanah pucuk dan penyimpanannya.
|
|
|
·
Pengangkutan
dengan dump truck.
|
|
|
2. Revegetasi :
|
Rp. 50.000.000,-
US$ 5,617.98
,-
|
|
·
Analisis
kualitas air tanah
|
|
|
·
Biaya
pemeliharaan & pemupukan
|
|
|
·
Pengadaan
bibit tanaman keras
|
|
|
·
Pengadaan
bibit Lcc
|
|
|
·
Upah
penanaman
|
|
|
3. Pengendalian Kualitas Air.
|
|
Rp. 10.000.000,-
US$ 1,123.60
,-
|
·
Konstruksi
pembuatan filter drainage stokpile tambang & pelabuhan
|
|
|
·
Konstruksi
pembuatan kolam pengendap
|
|
|
·
Analisis
kualitas air
|
|
|
B. Biaya Tidak Langsung
|
|
Rp. 55.000.000,-
US$ 6,179.78
,-
|
·
Biaya perencanaan reklamasi.
|
|
|
·
Biaya administrasi pelaksanaan reklamasi.
|
|
|
Subtotal Biaya
|
Rp. 85.000.000,-
US$ 9,550.56
,-
|
Rp.40.000.000,-
US$ 4,494.38
,-
952.318
|
Total Biaya
Pengelolaan Lingkungan
|
Rp. 300.500.000,-
US$ 33,764.04,-
|
BAB VII
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA
DAN LINGKUNGAN
PT. MAS SARI
VII.1. KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Industri Pertambangan merupakan suatu kegiatan
yang memiliki resiko tinggi terhadap kecelakaan yang tidak saja mengakibatkan
cideranya manusia tapi juga sering mengakibatkan kematian. Selain resikon
kecelakaan para pekerja tambang juga sangat beresiko terhadap gangguan
kesehatan akibat pekerjaannya. Oleh karena itu masalah keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) harus mendapat perhatian yang khusus dalam suatu industri
pertambangan yaitu mempunyai aspek yang sama dengan aspek produksi.
VII.1.1.
Organisasi Penanganan K-3
Penanganan K-3 adalah tanggung
jawab Bagian K3 dan Lingkungan,
dimana Kepala Bagian-nya diposisikan
sebagai Wakil Kepala Teknik Tambang yang langsung bertanggung jawab kepada General Manager sebagai Kepala Teknik Tambang. Organisasi
yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja yang disebutkan di atas bersifat
struktural, bagian tersebut selain melakukan inspeksi juga sebagai evaluator dan bersifat administratif,
dengan tugas :
a.
Mengumpulkan data dan mencatat
rincian dari setiap kejadian kecelakaan dan menganalisanya
b.
Mengumpulkan data kegiatan dan
lokasi yang berpotensi bahaya dan membuat Standart
Operation Procedure (SOP) yang aman untuk bekerja pada kegiatan tersebut.
c.
Membuat peraturan dan petunjuk
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh pekerja.
d.
Mengkoordinir pertemuan-pertemuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e.
Melakukan evaluasi terhadap
seluruh kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk
mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K–3),
perusahaan membentuk organisasi dan menunjuk personil yang bertanggung jawab
atas keberhasilan pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah organisasi tersebut
adalah:
§
Kepala Teknik Tambang (KTT).
§
Pengawas operasional.
§
Pengawas teknik.
§
Petugas K3 (safety officer).
§
Komite K3 (safety committee).
Pada operasionalnya nanti, PT. MAS SARI akan menempatkan orang-orang yang
menguasai operasional penambangan dengan tujuan bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ini dapat berfungsi dengan baik. Selain organisasi yang
bersifat struktural, yang bersifat fungsional juga mempunyai wadah yang disebut
Safety Committee yaitu tempat
berkumpul dari beberapa bagian kerja pada bagian struktur organisasi untuk
menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jadi dari Komite Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ini secara teratur melakukan inspeksi dan mengadakan rapat
secara berkala.
Elemen program K3 adalah
sebagai berikut :
a.
Kepemimpinan &
Administrasi
b.
Inspeksi dan Perawatan
c.
Prosedur dan Analisa Pekerjaan
d.
Investigasi Kecelakaan/Insiden
e.
Observasi pekerjaan
f.
Persiapan tanggap darurat
g.
Permit kerja
h.
Analisa kecelakaan
i.
Pelatihan
j.
Alat Pelindung Diri
k.
Kesehatan Kerja
l.
Evaluasi sistem
m.
Rekayasa dan Manajemen
Perubahan
n.
Komunikasi pribadi
o.
Komunikasi grup
p.
Promosi dan publikasi
q.
Seleksi dan penempatan
r.
Manajemen Material dan Servis
s.
Keselamatan di luar kerja.
VII.1.2.
Peralatan K-3
Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat
berlangsung dengan baik perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas standar yang
mendukung kegiatan dapat berjalan dengan aman. Alat perlindungan diri (APD)
standar seperti topi proyek, sepatu pelindung, pelindung mata, masker dan
pelindung telinga. Selain pakaian pelindung tersebut, pemasangan papan-papan
peringatan, rambu lalu lintas, ketentuan atau peraturan pengunaan peralatan
yang sesuai dengan fungsinya dan ketentuan-ketentuan yang membuat lokasi kegiatan
aman dan di dukung oleh personil yang menangani setiap kegiatan menguasai
operasional akan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dapat berlangsung
baik.
Di lokasi tambang juga agar dilengkapi fasilitas pemadam
kebakaran dan gawat darurat, hal ini untuk menjamin penanganan yang cepat
apabila terjadi kecelakaan agar dapat diatasi dengan cepat, termasuk unit
kesehatan yang ditangani paramedi dan dilengkapi mobil ambulance.
VII.1.3. Langkah-Langkah Pelaksanaan K-3
Pertambangan
Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak akan berhasil apabila
tidak ada program yang jelas dan terarah. Dengan adanya program pelaksanaan
pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lebih terarah maka
keberhasilan atau penampilan dari pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
lebih mudah dievaluasi dan diatur untuk perbaikan dan peningkatan dalam program
atau waktu selanjutnya.
Langkah-langkah pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil yang baik adalah :
·
Membuat peraturan
perusahaan
Berdasarkan
Kep Men No.555.K disebutkan bahwa Kepala Inspeksi Tambang harus menerbitkan
sekurang-kurangnya 12 pedoman teknis. Selain itu juga membuat peraturan
perusahaan atau pedoman-pedomankerja dan operasi berupa SOP (Standart Operation Procedure) yang
khusus menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan
pemerintah tentang masalah ini.
Jadi
dukungan manajemen terhadap keberhasilan dari pengelolaan keselamatan dan
kesehatan kerja sangat menentukan, karena bagaimanapun baiknya suatu organisasi
dengan program keselamatan kerja yang baik pula, tidak akan berhasil tanpa
dukungan dari manajemen. Dukungan dari manajemen dapat dibuat dengan tertulis
bahwa manajemen mempunyai komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja,
dan dukungan tersebut harus diikuti dengan penyediaan dana dan perhatian yang
cukup.
Peraturan
perusahaan dapat bersifat umum dan khusus, Peraturan perusahaan yang bersifat
umum berlaku untuk seluruh kegiatan yang ada, mulai dari lokasi penambangan, jalan
angkut Batubara dan stock pile.
Peraturan yang bersifat khusus dibuat pada masing-masing kegiatan, karena
masing-masing kegiatan tersebut memiliki potensi bahaya yang berbeda, sehingga
harus dibuat peraturan khusus yang spesifik.
·
Program
pendidikan dan latihan dasar K3
Program
pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan, agar pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan aman. Program pendidikan atau pelatihan, adalah untuk
pekerja baru, pelatihan untuk pekerja dengan tugas baru dan pelatihan penyegaran
untuk pekerja lama. Materi-materi yang biasa disampaikan dalam pelatihan ini
adalah: membuat tata cara yang aman untuk melakukan pekerjaan, mengidentifikasi
potensi bahaya yang ada dalam lingkungan kerja dan bagaimana cara pencegahan
dan tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari apabila bahaya tersebut
terjadi. Program pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan selama kegiatan
tambang berlangsung.
·
Perawatan
peralatan kerja.
Guna
mencegah terjadinya kecelakaan, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala
terhadap semua peralatan yang dipergunakan Peralatan pelindung diri, sebaiknya
diberikan secara secara berkala dan dibatasi waktu pemakaiannya, agar dapat
efektif terpergunakan.
·
Kesehatan kerja.
Selain
penggunaan peralatan dalam upaya perlindungan terhadap kecelakan, pemeriksaan
kesehatan karyawan wajib dilakukan, baik pada awal mulai bekerja maupun secara
berkala selama dinas kerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan akibat
penurunannya tingkat kesehatan pekerja dan karyawan. Rencana pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja PT. MAS SARI termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
1. Tingkatan kewenangan dan
tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan kerja di organisasi.
2. Detail program pelatihan dan
induksi.
3. Sistem pencatatan kesehatan
& pengobatan
4. Penilaian resiko.
5. Prosedur operasional standar
untuk daerah beresiko tinggi.
6. Program pencanangan keselamatan
kerja.
7. Pengurus keselamatan kerja dan
rapat.
8. Waktu dan format untuk rapat toolbox keselamatan kerja.
9. Laporan Kecelakaan/bahaya dan
prosedur investigasi.
10. Analisa statistika keselamatan
kerja.
11. Program audit & inspeksi
keselamatan kerja.
12. Pencanangan dan pengawasan
kesehatan.
13. Persyaratan keselamatan kerja.
14. Kebijakan peralatan
keselamatan.
15. Analisa pekerjaan keselamatan
kerja.
16. Perizinan.
·
Pengawasan
Pengawasan
dilakukan secara berjenjang oleh pengawas atau pekerja di lapangan sampai
manajer sehingga efektif dan kondisi aman dari suatu kegiatan akan terjaga
terus. Selain itu juga dilakukan pengawasan silang, karena sering terjadi
hal-hal yang sebelumnya dianggap biasa oleh pengawas pada kegiatan tersebut
tetapi menurut pandangan orang lain mempunyai potensi bahaya yang harus segera
dikoreksi. Dari hasil pengawasan harus ditindak lanjuti dan selalu dipantau
serta dievaluasi.
·
Evaluasi program.
Perbaikan dan peningkatan program K3 Apabila menurut
penilaian Inspektur Tambang tingkat kecelakaan cukup memprihatinkan yang
penyebabnya diduga berkaitan dengan lemahnya program K3 perusahaan tersebut.
Tim Evaluasi, yang anggotanya terdiri dari beberapa inspektur tambang akan
mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan program K3 dari perusahaan yang
bersangkutan.
Tabel 7. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No
|
Lokasi
|
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
|
1
|
Tambang
|
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kuli t/ leather gloves
e. Masker + ear plug
f.
Reflector vest
g. Pemadam api
h. Bendera tanda kendaraan
i.
Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
j.
Rambu lalu lintas
|
2
|
Bengkel
|
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kulit / leather gloves
e.
Masker + ear plug
f.
Penampung minyak pelumas bekas
g. Penampung besi-besi / suku
cadang bekas
h. Pemadam api
i.
Kotak P3K
j.
Pembersih tumpahan minyak
|
3
|
Gudang suku cadang
|
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Sarung tangan kulit / leather gloves
d. Pemadam api
e. Kotak P3K
|
4
|
Instalasi Pengolahan
|
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Sarung tangan kulit / leather gloves
d. Masker + ear plug
e. Jas laboratorium
f.
Pemadam api
g. Kotak P3K
|
5
|
Jalur Belt Conveyor
|
a. Penutup belt conveyor
b. Rambu-rambu keamanan
c. Pagar pengaman
d. Lampu penerangan
e. Kabel pemutus aliran listrik
darurat
|
6
|
Jalan angkut dari tambang ke stockpile instalasi pengolahan
|
a.
Helm pengaman / Safety
helmet
b.
Sepatu pengaman / Safety
shoes
c.
Kacamata /
Sunglasses
d.
Sarung tangan kulit / leather gloves
e.
Masker + ear plug
f.
Bendera tanda kendaraan
g.
Rambu lalu lintas
|
7
|
Pelabuhan
|
a.
Helm pengaman / Safety
helmet
b.
Sepatu pengaman / Safety
shoes
c.
Kacamata /
Sunglasses
d.
Sarung tangan kulit / leather gloves
e.
Masker + ear plug
f.
Pemadam api
g.
Bendera tanda kendaraan
h.
Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
i.
Rambu lalu lintas
|
Tabel 8. Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan
No
|
Kegiatan
|
Uraian
|
1
|
Patroli Keamanan
|
a.
peninjauan / pengecekan untuk mengantisipasi kekurangan
dan kondisi tidak aman
b.
penertiban sesuai peraturan K-3
c.
melaporkan secara lisan / tertulis kepada supervisor
bagi pelanggar peraturan
d.
mengontrol batas kecepatan kendaraan tambang
|
2
|
Inspeksi Keamanan
|
a. cek kondisi pemadam api,
mela-kukan inventarisasi dan pengisian kembali jika perlu
b. cek kondisi fasilitas
transportasi
c. cek kondisi fasilitas
bengkel
d. cek kondisi dan penataan
gudang
e. cek kondisi dan penataan
camp utama dan lokasi kerja
|
3
|
Diskusi Masalah Keselamatan
|
a. masalah keselamatan pada
setiap jam
b. diskusi pagi, membantu dan
memonitor realisasi diskusi pagi
|
4
|
Kampanye Keselamatan
|
a. secara pendekatan pribadi,
pembe-lajaran, mengedarkan slogan, leaflet, dsb
b. evaluasi
|
5
|
Pelindung Keamanan
|
a. inventarisasi Alat Pelindung
Diri (APD)
b. cek kelengkapan pengaman
alat-alat
c. cek kelengkapan rambu-rambu
d. melengkapi kekurangan
|
6
|
Pemilihan Operator
|
a. cek jenis peralatan
|
7
|
Laporan Keamanan
|
a. laporan kecelakaan tambang
b. laporan bulanan
c. laporan tahunan
d. laporan pelatihan
|
Rincian
pengadaan peralatan pelindung diri (APD) dan peralatan kesehatan keselamatan
kerja Untuk mendukung pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (k-3), perusahaan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Klinik darurat (ruang P3K) disediakan di site. Klinik dikelola oleh paramedic
untuk 24 jam selama masa produksi.
2. Pemeriksaan kesehatan pre-employment
dilaksanakan sebagai bagian dari kriteria seleksi.
3. Pemberian peralatan Alat Pelindung Diri (APD) pada
karyawan bagian tambang dan workshop
antara lain seperti : safety helmet,
safety shoes, masker, hand gloves (hand picker dan crew cabin), safety glasses
(crew cabin).
4. Pada jalan angkut Batubara dan lokasi tambang dipasang
rambu-rambu lalu lintas, lampu-lampu penerangan, wafer truck, tanda-tanda pemberitahuan, himbauan, peringatan dan
larangan.
5. Pada sekitar kantor workshop,
gudang peralatan dan base camp
disediakan ditempat yang mudah dilihat, pemasangan dan penala aliran listrik
dan pengunaaan sarana yang sesuai dengan kapasitasnya, penyediaan perlengkapan
P3K disetiap unit bagian.
6. Pada alat produksi dan peralatan listrik dilakukan
hal-hal berikut: memberikan petunjuk pemakaian alat (SOP); memasang
perlindungan pada mesin bergerak; memasang perlindungan pada bagian
perlistrikan yang bertegangan tinggi; memasang tanda-tanda peringatan dan
larangan.
7. Pelatihan K3, yang meliputi: mengirimkan beberapa
karyawan untuk mengikuti kursus K3; pelatihan pemadam kebakaran, dan pelatihan
lain yang berkaitan dengan K3.
8. Program komunikasi dan sosialisasi K3, yang mencakup:
a. Safety Talk (setiap hari sebelum kerja selama 5 menit).
b. Daily meeting, toolbox meeting,
tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan karyawan,
kontraktor – sub kontraktor.
c. Pembuatan SOP yang berhubungan dengan K3.
d. Safety Inspection, yakni pemeriksaan kondisi lapangan serta
menginventarisasi segala hal yang berhubungan dengan K3, yang dilakukan Safety Committee.
e. Pemasangan spanduk dan motto K3, papan pengumuman,
peringatan dan imbauan.
9.
Pembuangan sampah ke lokasi
disposal tambang
10. Tersedianya tenaga trampil untuk penanganan keadaan
darurat.
11. Pelaksanaan administrasi dan pelaporan, yang meliputi:
a. Laporan kecelakan tambang.
b. Laporan jumlah rata-rata karyawan.
c. Laporan tingkat kekerapan kecelakaan tambang.
d. Laporan tingkat keparahan kecelakaan tambang.
e. Safety performance.
f.
Laporan Produksi.
g. Laporan Eksploitasi.
12. Survey debu dan kebisingan individu akan dilaksanakan di site setiap tahun untuk para karyawan
yang lebih banyak bekerja di daerah yang berdebu dan bising.
13. Divisi keselamatan kerja dan klinik melaksanakan bagian
dari operasional, survey kesehatan
dan kebersihan industrial di mess dan dapur beserta kualitas air.
14. Perusahaan berencana untuk mengembangkan rencana respon
bahaya selama triwulan pertama. Daerah-daerah beresiko tinggi sudah
diidentifikasikan di tambang.
VII.2. RENCANA BIAYA K3
Tabel 9. Rencana Biaya K3 Tahun 2013
|
|
|
|
Unit US$
|
No
|
Biaya K3
|
Biaya 2012
|
Biaya 2013
|
|
|
|
Rencana
|
Realisasi
|
Rencana
|
1
|
Kegiatan K3
|
1.500,-
|
0 ,-
|
13.350.000,-
|
No.
|
DESCRIPTION
|
Quantity
|
Unit Price (Rp)
|
Amounts
( Rp )
|
Amounts (US $ )
|
REMARKS
|
1
|
Training
|
5
|
5,500,000.00
|
27,500,000.00
|
3,089.89
|
|
2
|
Equipment refill for fire
extinguishers + Dry Powder
|
4
|
9,000,000.00
|
36,000,000.00
|
4,044.94
|
|
3
|
Fire Extingushers
|
8
|
1000
|
8,000.00
|
0.90
|
|
4
|
Personal Protective
Equipment
|
12
|
268,950.00
|
3,227,400.00
|
362.63
|
All
Employee and Stock
|
5
|
Safety Post ,Traffic
sign,painting and Scotlite
|
2
|
3,429,800.00
|
6,859,600.00
|
770.74
|
|
6
|
Radio – Communication (HT)
|
5
|
3,025,000.00
|
15,125,000.00
|
1,699.44
|
|
7
|
H/E Rental
|
3
|
5,000,000.00
|
15,000,000.00
|
1,685.39
|
H/E
for safety (emergency)
|
|
GRAND
TOTAL
|
|
|
103,720,000.00
|
11,653.93
|
|
Tabel 10. Rencana Kerja K3 Tahun 2013
No
|
Rencana Program
|
Jumlah Karyawan
|
Keterangan
|
1
|
Training
|
|
|
Emergency Response
|
2
|
Basarnas
|
|
K-3 untuk Pengawas Pratama (POP)
|
5
|
Pertambangan
|
|
K-3 untuk Pengawas Madya (POM)
|
2
|
Pertambangan
|
|
K-3 untuk Pengawas Utama (POU)
|
1
|
Pertambangan
|
|
Sertifikasi mekanik alat berat dan operator crane
|
15
|
|
|
2
|
Induksi Karyawan Baru
|
|
Rutin
|
3
|
Peraturan Keselamatan Kerja
|
|
Rutin
|
4
|
Pencegahan Kebakaran
|
|
Triwulan
|
5
|
Safety Meeting
|
|
Mingguan
|
6
|
Inspeksi Terencana untuk masing-masing Level Management
|
|
Bulanan
|
7
|
Kontrol Lalu lintas
|
|
Rutin
|
8
|
Manajemen Safety Kontraktor
|
|
Mingguan
|
9
|
Safety Committe
|
|
Periodik
|
10
|
Pemeriksaan kesehatan
|
|
Periodik
|
11
|
Penyelidikan kecelakaan dan hampir celaka.
|
|
|
12
|
Memberikan tindakan atau
sanksi
|
|
Sesuai dengan kasus pelanggaran
|
BAB VIII
RENCANA EKSPLORASI TAMBAHAN TAHUN 2013
PT. MAS SARI
PT. MAS SARI merencanakan akan melakukan eksplorasi
tambahan yang akan dilakukan untuk tahun 2013, adalah
sebagai berikut :
VIII.1. RENCANA KEGIATAN
Kegiatan PT. MAS SARI
yang akan dilakukan selama tahun 2013 dapat dibedakan menjadi 3 kegiatan utama,
yaitu :
VIII.1.1. Kegiatan Kantor
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Persiapan Survey Pendahuluan (Survey Tinjau) :
-
Menyediakan data-data
pendukung untuk kegiatan penyelidikan umum, diantaranya : penyediaan peta
topografi, peta geologi regional, dan data-data pendukung lainnya seperti
data-data dari penyelidik terdahulu.
-
Pengadaan peralatan yang akan
digunakan untuk pemetaan geologi, berupa kompas dan palu geologi, GPS, dan
lain-lain.
-
Membuat perencanaan dan
strategi yang tepat dalam melaksanakan survey tinjau dan pemetaan geologi.
Kegiatan Rutin :
-
Membuat laporan triwulan I,
II, III, dan IV, serta Laporan Tahunan.
VIII.1.2. Kegiatan Lapangan
Kegiatan lapangan yang akan
dilakukan oleh PT. MAS SARI selama tahun 2013, adalah : melakukan
peninjauan langsung ke lokasi penelitian, melakukan pengamatan terhadap morfologi,
kesampaian daerah penelitian, melakukan pencarian dan pengamatan terhadap
singkapan yang ditemukan, serta melakukan pengambilan contoh (sample) dari
batuan yang mengandung Batubara yang ditemukan, peninjauan lokasi di tiga
pelabuhan,
Target yang ingin dicapai pada
kegiatan ini adalah :
-
Mengetahui kondisi alam daerah
penelitian, kesampaian daerah, dan kondisi ekonomi, sosial dan budaya daerah
penelitian.
-
Mengetahui kondisi geologi
daerah penelitian secara lebih detail, meliputi morfologi, penyebaran
stratigrafi, dan struktur geologi yang berkembang.
-
Dalam pencarian singkapan Batubara,
diharapkan memperoleh beberapa singkapan yang cukup bagus baik dari ketebalan,
maupun kenampakan fisik. Melakukan pengukuran kedudukan ( strike – dip ) dari Batubara
maupun batuan lainnya yang tersingkap, sehingga diperoleh gambaran yang lebih
detail mengenai kondisi geologi dari lapisan Penyebaran pembawa Batubara, serta
untuk menentukan daerah mana yang berpotensi untuk dikembangkan, dan untuk
menentukan target-target areal yang akan dilakukan penelitian / eksplorasi
lebih lanjut, berupa pengeboran, dan kegiatan eksplorasi lainnya.
VIII.1.3. Kegiatan Laboratorium
Contoh (sample) Batubara yang diperoleh selama masa peninjauan selanjutnya
dikirim ke laboratorium untuk dilakukan analisa. Jenis analisa yang dilakukan
adalah analisa kwalitas Batubara baik proximate maupun Ultymate.
VIII.2. TENAGA KERJA DAN PERALATAN
VIII.2.1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang akan
dibutuhkan oleh PT. MAS SARI dalam melaksanakan program kerja tahun 2012
adalah :
- Geologist : 1 orang ( S-1 Geologi )
- Tenaga Lokal :
5 orang
T
o t a l : 6 orang
VIII.2.2. Peralatan
Kebutuhan peralatan yang akan
dipergunakan PT. MAS SARI dalam melaksanakan program kerja tahun 2012
adalah :
- Palu Geologi : 1 unit
- Kompas Geologi : 1 unit
- G P S : 1 unit
- Suunto Azimuth : 1 unit
- dll.
BAB IX
RENCANA KEGIATAN DALAM RANGKA KONSERVASI BAHAN GALIAN
PT. MAS SARI
Sebelum terjadi penambangan,
keadaan air tanah yang dilewati oleh
sungai umumnya telah tercemar oleh limbah akibat aktivitas penambangan liar
oleh masyarakat. Pada proses penambangan dan pengolahan yang akan dilakukan oleh
PT. MAS SARI, semua harus
berdasarkan standar K3. Salah satunya dengan membuat tailing pond berjenjang
dan pembuangan limbah ke sungai dengan pH normal. Oleh sebab itu maka
pencemaran air dan tanah akan dapat diminimalisir.
Kegiatan pengolahan dan
pemurnian Batubara Batubara antara lain adalah : pengecilan ukuran dan
pengapungan selektif. Kegiatan pengolahan ini dilakukan dengan cara pemisahan batubara
bersih dengan menggunakan alat whashing plant.
Setelah proses pengolahan selesai, maka semua fasilitas yang terdapat di
pabrik akan dibongkar, sedangkan kolam tailing dan bekas timbunan konsentrat
akan direklamasi dan dikembalikan kepada fungsi semula.
Demi kelancaran kegiatan penambangan Batubara tidak
terlepas dari kegiatan sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar area tambang baik sebelum
ataupun setelah kegiatan penambangan selesai, maka kegiatan selanjutnya adalah
kegiatan reklamasi. Kegiatan ini tentunya tidak memerlukan tenaga kerja
sebanyak kegiatan penambangan dan pengolahan-pemurnian. Untuk itu maka
perusahaan harus menangani pengurangan serta pemutusan hubungan kerja,
bimbingan serta bantuan untuk pengalihan pekerjaan bagi karyawan. Disisi lain,
daerah sekitar yang terkena dampak sosial harus dikembangkan usaha alternative
sesuai dengan program-program Corporate
Social Responsibility.
BAB X
RENCANA BIAYA TAHUN 2013
PT. MAS SARI
a.
Rencana Investasi (US$)
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
Tahun
2012
|
Tahun
2013
|
Total
|
- Investasi Pabrik
|
|
|
|
||
*
Civil Bulding
|
|
-
|
5,747,250.00
|
2,000,000.00
|
|
*
Jetty Contruction
|
|
-
|
8,500,050.00
|
8,600,000.00
|
|
Subtotal
|
|
-
|
35,747,300.00
|
24,600,000.00
|
|
- Investasi Alat Berat
|
|
|
|
||
• Excavator PC 200
|
4
Unit
|
|
|
|
|
• Buldozer D85 ss
|
2
Unit
|
|
550,000.00
|
|
|
• Buldozer D155A-6
|
2
Unit
|
|
2,837,500.00
|
|
|
• Dump Truck 20 MT
|
4
Unit
|
|
2,063,700.00
|
|
|
• Back Loader WA470-B
|
4
Unit
|
|
351,650.00
|
|
|
Subtotal
|
|
|
315,300.00
|
|
|
- Investasi Lainnya
|
|
|
6,118,150.00
|
4,000,000.00
|
|
Total
Investasi
|
|
|
400,000.00
|
28,600,000.00
|
|
b.
Sumber Dana (US$)
|
|
|
|
|
|
-
Dana Sendiri
|
|
18,000,000.00
|
|||
-
Dana Kredit Bank
|
|
25,000,000.00
|
|||
Total
|
|
43,000,000.00
|
|||
selamat siang.
BalasHapusbisa saya minta alamat lengkap dan kontak PT MAS SAri ?
mohon dikirimkan ke prayogawahyu887@gmail.com
untuk keperluan bisnis. terimakasih
Sdh saya email pak
HapusSaya bisa berkomunikasi dengan pemiliknya? Email saya. Abrahamcapital@yahoo.com
BalasHapusSelamat siang
HapusBisa di infokan contact number untuk Mas Sari ini, detail atas perusahaan dan aktivitas tambangnya sekarang bagaimana kah?
Terima kasih