Minggu, 24 April 2016

Geologi Batubara Daerah Kapuas PT. MAS SARI



PT. MAS SARI  adalah Perusahaan berbadan hukum yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengusahaan tambang Batubara.
PT. MAS SARI adalah salah satu Perusahaan Pertambangan Batubara pemengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kapuas Nomor 405/DISTAMBEN TAHUN 2012 Tanggal 13 September 2012 masuk dalam Wilayah Desa Supang dan sekitarnya Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah dengan Luas 1.500 Ha.
Secara garis besar dijelaskan bahwa rencana aktifitas penambangan yang akan dilaksanakan PT. MAS SARI pada daerah prospek berada di Pit I dan Pit II. Infrastruktur pendukung seperti jalan hauling Batubara, stockpile, fasilitas pemurnian, barge loading, tag boat dan port, jetty, dan kantor di tambang berada di wilayah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. (lihat Gambar 1 sampai 9).

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Operasi Produksi Tahun 2013 ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan rencana kegiatan penambangan Batubara sepanjang tahun 2013.

II.1. KEADAAN SUMBER DAYA

II.1.1. Penelitian Terdahulu
Kegiatan penyelidikan batubara yang telah dilakukan untuk daerah pada sekitar wilayah IUP belum banyak dilakukan, dimana kegiatan penelitian yang telah dilakukan di fokuskan pada masalah mineralisasi dan stratigrafi. beberapa penelitian yang  pernah dilakukan adalah :
1.    Akkersdjiik (1943), Woodfolk (1941), dan Arkitson dkk (1981) menyataka ada indikasi bahan galian batubara di daerah Kapuas dan sekitarnya, yang disertai pembahasan stratigrafi dari beberapa formasi yang mengandung batubara.
2.    Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Kalimantan Tengah, Penyelidikan potensi batubara di wilayah Kecamatan Kapuas Tengah, 1996.
3.    Pada tahun 1994, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) Bandung telah melakukan pemetaan geologi regional, sebagaimana yang terdapat dalam Peta Geologi Regional lembar Buntok dan Muara Teweh dengan skala peta 1 : 250.000, dimana dibahas juga tentang bahan galian batubara yang terdapat pada wilayah penelitian.
         Sebelum memasuki tahapan kegiatan Operasi Produksi, PT. MAS SARI telah  melakukan beberapa kegiatan pada tahun sebelumnya, antara lain kegiatan penyelidikan Umum batubara di daerah Desa Supang dan sekitarnya Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah. Pada bulan Februari 2011 pihak PT. MAS SARI telah melakukan peninjauan di wilayah penyelidikan dengan skala 1 : 25.000 pada luas area ± 1.500 Ha di daerah Desa Supang dan sekitarnya. Hasil dari penyelidikan umum tersebut menyimpulkan bahwa di daerah Desa Supang dan sekitarnya memiliki potensi cadangan batubara untuk dikembangkan kedalam tahap eksplorasi detil dan penambangan.
II.1.2. Estimasi Sumber Daya
Data-data yang diperoleh di lapangan akan dievaluasi untuk memperoleh gambaran mengenai Cadangan batubara yang ada di daerah penyelidikan. Metode yang digunakan dalam perhitungan Cadangan batubara adalah metode USGS (United State of Geological Survey) yang membagi Cadangan batubara dalam tingkatan / kelas sebagai berikut :
a.  Cadangan Terukur (Measured)
Adalah Cadangan yang dihitung dari masing-masing seam batubara yang datanya diperoleh dari singkapan (outcrop), test pit,  atau data bor yang menunjukkan keseragaman ketebalan, sifat fisik, kualitas batubara dan kemenerusan seam. Jarak maksimum dari titik data aktual adalah 400 meter.
b.  Cadangan Tereka (Indicated)
Adalah Cadangan yang dihitung dari masing-masing seam batubara yang datanya diperoleh dari singkapan (outcrop), test pit,  atau data bor yang menunjukkan keseragaman ketebalan, sifat fisik, kualitas batubara dan kemenerusan seam. Jarak maksimum dari titik data aktual adalah 400 – 1200 meter.
c.  Cadangan Terkira (Inffered)
Adalah Cadangan yang dihitung dari masing-masing seam batubara yang datanya diperoleh dari singkapan (outcrop), test pit,  atau data bor yang menunjukkan keseragaman ketebalan, sifat fisik, kualitas batubara dan kemenerusan seam. Jarak maksimum dari titik data aktual adalah 1200 - 4800 meter.
Rumus yang digunakan untuk perhitungan Cadangan batubara adalah sebagai berikut :
     SD =      d x t x r Ton
                                                                                    Sin a
Keterangan :
SD = Jumlah Cadangan Batubara (ton)
 D  =  Kedalama lapisan batubara (meter)
 a  =  Kemiringan lapisan barubara/ Dip lapisan (...o)
 p  =  Panjang lapisan batubara ke arah strike (meter)
 t   =  Tebal lapisan barubara (meter)
 r   =  Berat jenis batubara (1.3 ton/m3)


 
                                                                             p


 

                                       
                                                         a
                                                                    d =    50 meter



      Data-data dasar yang diperlukan di dalam perhitungan cadangan batubara, antara lain :
1.      Peta topografi.
2.      Peta geologi.
3.      Peta kontur struktur roof batubara
4.      Peta kontur struktur floor batubara
5.      Peta cropline batubara
6.      Data – data dari titik bor
Peta topografi, peta kontur struktur roof dan floor digunakan sebagai peta dasar untuk membuat penampang batubara dan peta cropline. Peta geologi, Peta Topografi, Peta Kontur Struktur, Peta Cropline dan data – data batubara dari lubang bor digunakan sebagai acuan didalam perhitungan cadangan batubara. Perhitungan cadangan batubara terukur dilakukan untuk mengetahui jumlah cadangan batubara yang dapat ditambang secara terbuka (open pit) dengan berdasarkan acuan nisbah kupas (stripping ratio/SR) yang telah ditentukan.
            Cadangan batubara terukur dihitung berdasarkan cakupan luas area yang mengandung lapisan batubara dikalikan ketebalan batubara dan berat jenis batubara, perhitungan cadangan batubara dihitung berdasarkan sistim kalkulasi grid per 25 meter. Stripping ratio dihitung berdasarkan volume area overburden dan interburden dibagi volume batubara, perhitungan overburden dan interburden dihitung berdasarkan sistim kalkulasi grid per 25 m2.
Rumus yang dipakai di dalam perhitungan Cadangan Batubara Terukur :


Cadangan Batubara     = L1  x  D  x  B.J  x  L2
 

Dimana,
L1       : Luas Grid per 25 M2
L2       : Luas Penyebaran Batubara keseluruhan
D         : Tebal Batubara
B.J       : Berat Jenis


Volume Overburden    = L1  x  DOB  x  L2
 
Rumus yang dipakai di dalam perhitungan Overburden (OB) / Interburden (IB):


Dimana,
L1       : Luas Grid per 25 M2
L2       : Luas Penyebaran Overburden / Interburden  keseluruhan
DOB    : Tebal Overburden / Interburden
Rumus yang dipakai di dalam perhitungan Stripping Ratio (SR) :

Stripping Ratio     =
 



            Sudut lereng tambang (overall) daerah Block Supang dibuat berdasarkan jenis batuan yang ada, secara umum sudut lerengnya yang digunakan adalah sudut 45º. Untuk mempermudah di dalam perhitungan cadangan batubara digunakan pemakaian Program Minescape dan AutoCad Land Development 2i, dengan kriteria-kriteria yang dipakai dalam perhitungan cadangan batubara  diantaranya adalah :
-          Seam – seam yang mempunyai ketebalan batubara minimum 0.30 m.
-          Tebal zona oksidasi (pelapukan) adalah 3 – 4 meter diukur dari permukaan tanah ke arah bawah (vertikal).
-          Sudut lereng (overall) yang berlaku adalah 45º
-          Loss per play adalah 0,10 m (top dan bottom batubara dikurangi 5 cm)
-          Sistem kalkulasi grid 25 m (perhitungan cadangan batubara dihitung setiap luas area 625 m2)
            Cadangan batubara yang dapat di tambang pada area Blok Jangkang berdasarkan perhitungan diatas tersebut, adapun jumlah Cadangan batubara dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut :
Cadangan Terukur                :  7,028,250 ton
Cadangan Tertunjuk             :  9,638,726 ton
Cadangan Terduga               :  43,200,263 ton

II.2. PENAMBANGAN                                                                    
II.2.1. Rencana Produksi
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa jumlah cadangan yang terdapat pada wilayah Izin Usaha Pertambangan PT. MAS SARI saat ini adalah 7,028,250 MT Batubara dan target produksi 800.000 MT per Tahun. Produksi Batubara akan dilaksanakan setelah adanya peghitungan cadangan berupa cadangan terukur melalui kegiatan eksplorasi detil. Produksi Batubara yang direncanakan dari cadangan terukur untuk tahun ke 1 adalah 50% atau sebesar 400.000 ton, tahun ke 2 adalah 75% atau sebesar 600.000 ton, produksi normal mulai tahun ke 3 sampai dengan tahun ke 8 adalah 100 % atau sebesar 800.000 ton dan tahun ke  tahun adalah 53,53 % atau sebesar 428,250.00 ton.
          Berdasarkan rencana produksi Batubara tersebut di atas dengan waktu kerja 360 hari per tahun atau 30 hari per bulan, maka rencana produksi per hari adalah sebesar 2.300 ton Batubara. Rencana penggalian 20 “stope” dari jalur batubara dan setiap “stope” diperkirakan akan menghasilkan ± 10 ton atau ± 10 m3 Batubara per hari, maka cadangan terukur akan habis ditambang selama 9 tahun. Produksi normal dapat dicapai pada tahun ketiga, hal ini dikarenakan pada tahun pertama dan kedua diperkirakan masih ada hambatan berupa teknis maupun pemakaian alat yang belum optimal.

II.2.2. Persiapan Penambangan
            Pekerjaan awal yang harus dilaksanakan adalah persiapan penambangan (mine development) dengan melakukan pekerjaan pembersihan lahan, penataan muka bukaan, pembuatan PIT Tambang, penyanggaan dan pembuatan “stope”.


II.2.2.1. Pembersihan Lahan
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempersiapkan lahan di permukaan tempat rencana pembuatan lobang bukaan dengan cara melakukan pembersihan (land clearing) baik penebangan pohon-pohon maupun rerumputan yang ada.

II.2.2.2. Penataan Muka Bukaan
Setelah dilakukan pembersihan maka dilanjutkan dengan pembuatan Bench beberapa meter untuk lokasi Tambang, pembuatan patok rencana penggalian, penyanggan terhadap “soil” yang ada di kiri-kanan paritan untuk PIT Tambang, Bench awal pada muka PIT Tambang. Pada waktu pembuatan Bench secara bersamaan dilakukan pemasangan instalasi listrik dan ventilasi di permukaan.

II.2.3. Metode Penambangan
Metode penambangan yang akan digunakan untuk penambangan batubara di areal konsesi PT. MAS SARI didasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : kondisi endapan batubara mencakup jumlah seam, kemiringan lapisan batubara, ketebalan overburden, stripping ratio, jarak angkut, kondisi daerah rencana penambangan apakah dekat atau jauh dengan pemukiman penduduk, serta dampak yang akan ditimbulkan akibat kegiatan penambangan. Disamping itu juga dipertimbangkan :
·         Kemampuan perusahaan secara teknis dan ekonomis
·         Memberdayakan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja.
·         Teknologi penambangan batubara yang relatif sederhana dan ramah lingkungan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka metode penambangan yang akan diterapkan adalah tambang terbuka dengan menggunakan kombinasi peralatan mekanis yaitu kombinasi antara excavator (back hoe) sebagai alat gali-muat dan dump truck sebagai alat angkut. Sedangkan untuk pengupasan  tanah penutup (overburden) digunakan cara “back filling digging method”. Guna menjaga kestabilan lereng tambang, dalam pengupasan tanah penutup dibuat teras-teras (bench) agar lereng tidak mudah longsor akibat pengaruh hujan/air dan pembebanan yang dialami lereng.
Penggalian overburden dilakukan dengan sistem gali dan menimbun bekas galian tadi (back filling digging method) pada lapisan batubara yang dimulai dari permukaan / singkapan sampai ke arah down dip sampai pada kedalaman tertentu (Gambar 14). Pengupasan lapisan penutup, baik top soil, overburden maupun interburden dilakukan secara bertahap dan dibuang pada disposal area atau ditimbun kembali pada areal yang sudah digali.










Gambar 14. Sketsa Tambang Batubara Terbuka

II.2.4. Proses Penambangan
Secara keseluruhan tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
II.2.4.1.  Kegiatan Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal dari seluruh rangkaian operasi penambangan yang meliputi :
a.  Pembuatan/rehabilitasi jalan angkut batubara
Jalan angkut batubara dari lokasi tambang menuju pelabuhan batubara di tepi Sungai Kapuas di Desa Tanjung Kelanis Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas direncanakan menggunakan eks jalan logging yang telah ada dengan jarak ± 160 km, namun karena kondisi jalan tersebut kurang terawat maka perlu direhabilitasi meliputi perkerasan dan pelebaran sehingga pengangkutan batubara dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah, ruas jalan yang akan digunakan tersebut di atas akan direhabilitasi dan dikelola oleh suatu badan otorita, dimana perusahaan yang akan menggunakan ruas jalan tersebut untuk mengangkut hasil tambangnya diwajibkan membayar fee  jalan.
b.  Pembangunan Coal Processing Plant (CPP)
Coal Processing Plant (CPP) direncanakan akan dibangun di dekat lokasi tambang yang meliputi areal seluas ± 10 hektar. Fasilitas Coal Processing Plant terdiri dari ROM stockpile, crusher dengan kapasitas 500 ton/jam dan crushed coal stockpile.
c.  Pembangunan pelabuhan dan stock pile batubara
Pelabuhan dan stock pile batubara direncanakan akan dibangun di tepi Sungai Kapuas di Desa Tanjung Kelanis yang meliputi areal seluas ± 10 hektar. Pelabuhan batubara yang akan dibangun diharapkan mampu menunjang kegiatan penambangan yang dilengkapi dengan sarana penunjang yang meliputi : shipment stockpile, Jetty,  Power plant, Kantor, Mess karyawan, bengkel, laboratorium, dan lain-lain.

II.2.4.2.  Kegiatan Operasi Penambangan
a.   Pembersihan Lahan (land clearing)
Kegiatan pembersihan lahan (Land Clearing) akan dilakukan sebelum masa konstruksi dilakukan. Land clearing pada periode konstruksi hanya terbatas pada lokasi box cut yang akan digali dan areal yang akan digunakan untuk fasilitas penunjang seperti stockpile, coal processing plant, workshop, perumahan karyawan dan lain-lain. Area yang akan dibuka sekitar 15 ha pada masa konstruksi, dan pada saat memasuki tahap penambangan, akan dibuka lagi sekitar 15 ha areal yang akan dijadikan tambang terbuka.
Penebangan pohon dilakukan pertama kali pada kegiatan ini dengan menggunakan chain saw dan selanjutnya dilakukan pembersihan lahan dengan menggunakan bulldozer. Jika pohon-pohon yang ditebang ada yang bernilai ekonomis, maka peruntukkannya diserahkan pada yang berhak atas pemanfaatan kayu - kayu tersebut (pemegang IUPHHK/IPK).
b.   Penanganan Tanah  Pucuk (top soiling)
Tanah pucuk yang dijumpai di areal penggalian mempunyai ketebalan antara 30 – 100 cm. Mengingat tanah pucuk ini kaya akan unsur hara yang sangat diperlukan untuk penanaman kembali pada areal bekas tambang, maka penanganannya harus dilakukan dengan hati-hati. Rencana penanganan dan penyimpanan tanah pucuk :
   Pengupasan tanah sebaiknya jangan dilakukan dalam keadaan basah (musim penghujan) untuk menghindari pemadatan dan rusaknya struktur tanah;
   Timbunan tanah pucuk tidak melebihi dari 2 meter;
   Dilakukan penanaman langsung dengan tanaman penutup (cover crop) yang cepat tumbuh dan berumur pendek untuk  menutup permukaan tanah agar terhindar dari erosi akibat hujan.
Alat berat yang digunakan untuk membongkar dan mendorong tanah pucuk apabila jarak ke tempat penimbunan kurang dari 200 m adalah bulldozer D85SS dan apabila melebihi jarak tersebut, bulldozer tidak efisien lagi sehingga harus digunakan kombinasi back hoe berupa excavator dan dump truck. Tanah pucuk ini akan dikembalikan pada lokasi bekas tambang yang sudah ditimbun dengan overburden atau menempati bagian paling atas dengan ketebalan minimal 0.15 m, sehingga penanaman tumbuhan dapat dilakukan. Pada saat meratakan tanah pucuk nantinya sebelum ditanami digunakan bulldozer. Lokasi penimbunan tanah pucuk ditempatkan di sebelah Barat masing-masing Pit yang ada.
c.    Penggalian Tanah Penutup  (overburden removal)
Penggalian overburden menggunakan bulldozer dan back hoe, dimana bulldozer berfungsi sebagai alat gali, alat dorong dan alat berai dan pengumpul material untuk dimuat ke dump truck dengan menggunakan back hoe. Bulldozer yang digunakan adalah D 85 ESS dan alat gali muat adalah excavator PC 300 LCSE-7  serta alat angkut berupa dump truck HINO 22 Ton.
Berdasarkan kajian geoteknik, tinggi lereng tunggal yang masih stabil pada lapisan batuan yang menjadi overburden adalah 10 m  dengan sudut 60˚ serta mempunyai faktor keamanan > 1,3. Mengingat alat gali yang digunakan yaitu excavator PC 300LCSE-7 mempunyai jangkauan lengan gali maksimum 10,5 m, maka tinggi lereng penggalian yang optimal adalah 10 m. Pada pelaksanaan penambangan lebar lantai kerja awal (working bench) sebesar 12,0 m dengan pertimbangan alat gali dan dump truck dapat beroperasi dengan leluasa. Dalam operasinya lebar working bench yang 12,0 m tersebut dapat berkurang menjadi 6,0 m disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada awal produksi di setiap Pit, tanah penutup akan diangkut dan dibuang di lokasi pembuangan yang berada di luar areal penggalian (outside dump). Selanjutnya penimbunan, apabila kegiatan penambangan sudah selesai pada suatu area, maka bekas areal penggalian (mined out) tersebut akan dijadikan lokasi pembuangan untuk menimbun lubang-lubang yang ada. Cara penimbunan seperti ini dapat mengurangi dampak-dampak negatif pada lingkungan karena lubang-lubang bekas tambang tertutup kembali dan selanjutnya diselimuti dengan tanah pucuk sebelum ditanami kembali. Bentuk dari bekas tambang yang siap ditanami kembali ada dua macam, yaitu :
a.    Berbentuk jenjang (trap) dengan ketinggian jenjang relatif rendah yaitu sekitar 1 m dan lebar sekitar 6 m. Selain sulit melakukan  penimbunan tanah pucuk, bentuk seperti ini memerlukan biaya mahal untuk membentuk jenjang - jenjang tersebut. Selain itu, juga mengakibatkan tingkat erosi tanah pucuk yang cukup tinggi.
b.    Bentuk kedua adalah dibuat rata, dimana cara ini relatif lebih murah dan mudah dalam penimbunan kembali serta menyebarkan tanah pucuk, tingkat erosi juga relatif rendah.
Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut, maka penimbunan tanah penutup akan dilakukan dengan membuat bentuk rata.
d.   Pembersihan Lapisan Batubara (Coal Cleaning)
Penggalian batubara dilakukan secara hati-hati agar batubara yang diproduksi adalah batubara yang bersih, sehingga tidak diperlukan proses pencucian. Batubara hanya akan mengalami proses peremukan dengan menggunakan mesin peremuk (crushing plant).
Setelah tanah penutup dibongkar dan atap lapisan batubara (roof) sudah mulai terkupas, maka dilakukan pembersihan lapisan batubara tersebut sampai ketebalan sekitar 5 cm. Pada lantai batubara (floor) juga disisakan ketebalan batubara yang tidak tertambang sekitar 5 cm. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar batuan atap maupun batuan lantai tidak ikut terbawa pada saat pengambilan batubara.
e.   Penggalian dan Pengangkutan Batubara (loading and hauling )
Lapisan batubara yang siap diproduksi mulai digali dengan menggunakan excavator, disamping itu juga menggunakan bulldozer yang mempunyai ripper, sehingga pemberaian batubara dapat dilakukan dan excavator dapat lebih optimal digunakan untuk mengumpulkan dan memuat batubara ke atas dump truck. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah keseimbangan kombinasi antar alat berai, alat gali dan muat, serta alat angkut. Keseimbangan tersebut ditentukan oleh dua kegiatan, yaitu pengambilan dan pemuatan batubara oleh alat gali dan muat serta pengangkutan batubara hasil tambang ke Run of Mine (ROM) stockpile.
f.    Peremukan Batubara (crushing)
Batubara dari front tambang diangkut ke tempat penimbunan batubara di ROM Stockpile dengan menggunakan dumptruck dengan kapasitas 25 ton.  Batubara tersebut ada yang ditimbun atau ditumpuk sementara dan ada juga yang langsung dimasukan ke crushing plant.
g.      Pengangkutan Batubara ke pelabuhan (hauling to port)
Batubara yang sudah diremukan di crushing plant kemudian diangkut menggunakan dumptruck ke stockpile/pelabuhan Tanjung Kelanis, berjarak ± 210 km.










Ripping & Dozing hard OB / IB
 



Hauling to ROM Stockpile 
 



Crushing & Washing activity
 
 

















Gambar 15. Urut-urutan Kegiatan Penambangan
II.2.4.3.  Kegiatan Pasca Penambangan
     a.  Reklamasi
Tanah penutup yang digali pada operasi penambangan akan dibuang ke tempat yang sudah ditentukan (outside dump) atau dibuang ke lubang bekas penambangan (inside dump). Kemudian Top soil ditebarkan di atas tanah penutup tersebut. Kemudian dilakukan revegetasi terhadap lokasi-lokasi yang telah ditimbun kembali menggunakan tumbuh-tumbuhan setempat yang mudah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan di bekas areal penambangan tersebut.
b.  Penutupan Tambang
Dilakukan revegetasi terhadap lokasi-lokasi yang telah ditimbun kembali menggunakan tumbuh-tumbuhan setempat yang mudah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan di bekas areal penambangan tersebut.

II.3. LOKASI DAN DAERAH PENAMBANGAN
Bukaan tambang PT. MAS SARI direncanakan dengan 2 (dua) bukaan/pit yaitu PIT I dan PIT II yang masing-masing pit terbagi dalam beberapa blok penambangan (Lihat Tabel 1. Perhitungan Cadangan Terukur Daerah Prospek).










Gambar 16. Ilustrasi Geometri Lereng Penambangan

Tabel 1. Perhitungan Cadangan Terukur Daerah Prospek
Coal Seam
 Coal Resources
 Total (Tonnes)
 Measured
 Indicated
 Infered
 0 - 500 m
 500 - 10000
 1000 - 2000
B - C
    802,660
    802,660
      493,931
      510,760
      765,377
      787,499
       2,100,919
A

       16,829
       22,122
B - C
 1,389,715
 1,389,715
      129,517
      160,050
   1,704,903
   1,742,661
       3,292,426
A

       30,533
       37,758
B - C
 1,725,805
 1,725,805
   2,496,003
   2,538,228
   2,712,997
   2,764,217
       7,028,250
A

       42,225
       51,220
B - C
 2,032,802
 2,032,802
   3,632,043
   3,684,962
   3,856,740
   3,920,962
       9,638,726
A

       52,919
       64,222
B - C
 2,835,045
 2,835,045
 11,001,074
 11,184,273
 27,858,824
 29,180,945
     43,200,263
A

      183,199
   1,322,121

II.4. RENCANA DAN TARGET PRODUKSI TAMBANG
Rencana Penambangan PT. MAS SARI dengan kapasitas produksi pada pertengahan Tahun 2013 nanti, dimana pola penambangannya mengikuti arah Penyebaran dengan cadangan diperkirakan sekitar ± 120.000 Ton (Data Cadangan Pit I). Revisi dilakukan untuk penyesuaian budget sehingga diputuskan target stripping ratio YTD adalah 4 Bcm : 1 Ton. Arah penambangan berdasarkan arah penyebaran Batubara.
PT. MAS SARI merencanakan penambangan dengan beberapa priode, diman tahap pertama berjangka waktu selama 5 (lima) tahun pertama yang tersusun dalam program berikut ini :
Tahun ke-1
·         Target produksi batubara direncanakan 500.000 ton/tahun
·         Lokasi penambangan adalah Blok Supang. 
·         Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam B dan C.
·         Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250  m.
·         Overburden ditimbun pada lokasi penimbunan yang berada di sebelah Utara area penambangan tahun ke-1 (outside dump).
Tahun ke-2
·      Target produksi batubara direncanakan 750.000 ton/tahun
·      Lokasi penambangan adalah Blok Supang. 
·      Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam B dan C.
·      Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,2. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250  m.
·      Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-1

Tahun ke-3
·      Target produksi batubara direncanakan akan meningkat menjadi 1.000.000 ton/tahun
·      Lokasi penambangan adalah Blok Supang. 
·      Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam C dan D.
·      Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,3. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250  m.
·      Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-2
Tahun ke-4
·      Target produksi batubara direncanakan akan meningkat menjadi 1.000.000 ton/tahun
·      Lokasi penambangan adalah Blok Supang. 
·      Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam Seam C dan D.
·      Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,2. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250  m.
·      Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-3
Tahun ke-5
·      Target produksi batubara direncanakan akan meningkat menjadi 1.000.000 ton/tahun
·      Lokasi penambangan adalah Blok Supang. 
·      Lapisan batubara yang akan ditambang adalah Seam Seam C dan D.
·      Pola kerja alat adalah menambang ke arah down dip hingga batas akhir lereng yang telah ditentukan, dengan stripping ratio maksimum 1 : 4,5. Kemajuan penambangan searah jurus adalah sepanjang 200 – 250  m.
·      Overburden ditimbun pada lokasi bekas penambangan tahun ke-4



RENCANA JENIS DAN PERALATAN TAMBANG
PT. MAS SARI


Untuk mendapatkan efesiensi kerja yang baik dengan kondisi overburden Batubara yang ada, maka perlu pemilihan alat (jenis, jumlah dan kapasitas dan jam kerja) agar diperoleh kerja yang seoptimal mungkin. Dalam pemilihan ini produksi Batubara pertahun, banyaknya hari kerja pertahun, kondisi Batubara, kondisi daerah, keadaan topografi, jarak angkut Batubara juga sangat menentukan
Target produksi Batubara yang sudah direncanakan sangat menentukan jenis dan komposisi peralatan yang digunakan. Pemilihan jenis alat tersebut juga akan ditentukan oleh kondisi lapangan maupun jenis material, baik overburden maupun interburden serta endapan Batubara yang akan digali. Analisis pemilihan peralatan yang diperlukan pada masing-masing tahap operasional penambangan Batubara berdasarkan tahapan pekerjaan sebagai berikut :
III.1. RENCANA KONSTRUKSI JALAN (Road Construction)
Urutan pembangunan jalan untuk mengangkut Batubara dari PIT ke ROM Stock pile maupun jalan untuk mengangkut overburden dari PIT ke disposal areal dapat dilihat pada Gambar 18. dan Gambar 19.
Gambar 18. Skema Konstruksi Jalan untuk Mengangkut Batubara










Gambar 19. Skema Konstruksi Jalan untuk Mengangkut Overburden
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan konstruksi jalan untuk mengangkut Batubara dan overburden adalah bulldozer Komatsu D85ESS-2 (stripping top soil dan spreading), hydraulic excavator PC200-3 (loading material di lokasi Borrow Pit dan pembuatan drainage), dump truck Nissan Diesel CWB45ALDN  (hauling to road area), motor grader Komatsu GD511A-1 (grading / leveling), dan bomag vibratory roller BW211D-40 (compacting).









Gambar 20. Bulldozer Komatsu D85P-21












Gambar 21. Excavator PC200-3

III.2. OVERBURDEN REMOVAL
Urutan kegiatan pengupasan overburden (overburden removal) dapat dilihat pada Gambar 22. di bawah ini.










Gambar 22. Skema Overburden Removal
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan overburden removal adalah bulldozer Komatsu D155A-5 (ripping-dozing), bulldozer Komatsu D85ESS (untuk front preparation, dozing dan spreading di disposal area),  hydraulic excavator   PC300 (loading), dan dump truck Nissan Diesel CWB45ALDN  (hauling to disposal).







Gambar 23. Dump Truck Hino Kapasitas 22 Ton

III.3. BATUBARA PRODUCTION
Urutan kegiatan produksi Batubara (Batubaral production) dapat dilihat pada Gambar 24. di bawah ini.










Gambar 24. Skema Batubara Production
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan Batubara production adalah bulldozer Komatsu  D85ESS-2 (ripping-dozing), bulldozer Komatsu D85ESS-2 (front preparation),  hydraulic excavator PC300 (loading), dan dump truck Nissan Diesel CWB45ALDN  (hauling to ROM stockpile).

III.4. ROAD MAINTENANCE
Urutan kegiatan perawatan jalan (road maintenance) dapat dilihat pada Gambar 25. dan Gambar 26.






Gambar 25. Skema Road Maintenance untuk Batubara Production





Gambar 26. Skema Road Maintenance untuk overburden removal
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan road maintenance adalah motor drader Komatsu GD511A-1 (grading – leveling), compactor Bomag BW211D-40 (compacting) dan water truck Nissan CWB 45A WT18KL dilengkapi dengan water tank (dust suppression). Perhitungan produktivitas alat pada masing-masing tahap kegiatan dapat dilihat pada lampiran rencana desai tambang PT. MAS SARI. Sedangan rekapitulasi kebutuhan unit peralatan tambang dapat dilihat pada tabel 2. di bawah ini.













Gambar 27. Compactor Bomag 212

Tabel 2. Rekapitulasi Kebutuhan Unit Peralatan Tambang
JENIS PEKERJAAN
MODEL MESIN
PRODUKTIVITAS
JUMLAH UNIT
A. PERALATAN UTAMA TAMBANG



1.  Road construction



·      Dicthiing
PC 300
114,58
1
·      Stripping Top Soil
D85ESS-2
2.926,13
1
·     Grading / Leveling
GD511A-1
2.275,88
1
·     Compacting
BW211D-40
2.601,00
1
2.  Overburden Removal



·      Land clearing
D85ESS-2
197,06
1
·      Ripping – dozing
D155A-5
350,54
1
·     Loading
PC300
244,60
2
·     Hauling to disposal
CWB45ALDN
34,45
6
·     Dozing and spreading
D85ESS-2
197,06
1
3.  Batubara Production



·      Front Preparation
D85ESS-2
413,83
1
·      Ripping – Dozing
D155A-5
347,20
1
·      Loading
PC300
275,80
1
·      Hauling to Stockpile
CWB45ALDN
49,15
3
     4.  Road Maintenance



·     Grading / Leveling
GD511A-1
2.275,88
1
·     Compacting
BW211D-40
2.601,00
1




B. PERALATAN PENDUKUNG TAMBANG
  • Service truck


1
  • Fuel/lub truck


1
  • Pit Water Pump


2
  • Genset


1
  • Lighting


4
  • Kendaraan operasional DC L-200


4

























BAB IV
RENCANA ORGANISASI DAN TENAGA KERJA
PT. MAS SARI



IV.1. BENTUK ORGANISASI
Apabila ada beberapa orang melakukan pekerjaan bersama untuk mendapatkan hasil akhir yang sama, maka di tempat tersebut ada organisasi. Di mana ada pembagian tugas di antara mereka, dan bekerja secara berkelompok dan biasanya harus ada yang mengkoordinir, kalau tidak maka akan terjadi duplikasi upaya/kerja terutama pada tempat-tempat tertentu dimana terjadi pekerjaan yang saling berkaitan atau bersinggungan.
Pembagian pekerjaan, dan pengaturan untuk koordinasi adalah upaya untuk memperbaiki proses organisasi, dan apabila secara keseluruhan pekerjaan sudah selesai, maka group yang melakukan tugas-tugas ini dideskripsikan sebagai organisasi. Lebih jelasnya bahwa, organisasi adalah merupakan gambaran yang lebih jelas dari hubungan-hubungan kerja antara kelompok pekerja, dan disamping itu juga menunjukkan garis wewenang/autoritas dan tanggung jawab dari seseorang atau kelompok kepada pekerjaan untuk mencapai tujuan akhir yang sudah ditetapkan.
Untuk mendukung dan menjamin kelancaran operasi penambangan diperlukan suatu bentuk organisasi dan manajemen yang efektif, berupa organisasi garis dan staf (line and staff organization), dengan beberapa pertimbangan, antara lain :
1.   Adanya spesialisasi keahlian yang bermacam-macam dapat dimanfaatkan secara optimal.
2.   Peranan  staf  dalam  pelaksanaan  pekerjaan mempunyai pengaruh yang besar.
3.   Personil pelaksana lainnya dapat meminta pengarahan dan instruksi dari staf.
4.   Pengarahan  dan  instruksi  yang disampaikan dijadikan pedoman untuk pelaksanaan.
Manfaat yang diharapkan dari bentuk organisasi garis dan staf ini adalah :
1.      Adanya pembagian  tugas  yang jelas antara bagian-bagian operasional maupun administrasi, baik tugas pokok maupun tugas penunjang.
2.   Keputusan yang diambil sudah dipersiapkan dan dianalisa secara baik dan benar.
3.   Peluang untuk mengembangkan spesialisasi keahlian dari bagian-bagian organisasi cukup besar mengingat adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari personil pelaksana.
4.   Kualitas pekerjaan  diharapkan lebih baik karena kehadiran tenaga ahli dan staf.
5.   Tugas yang dilaksanakan sesuai dengan keahlian dan bidangnya  masing-masing, akan mendorong kedisiplinan personil pelaksanaan.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, dibuat konsep perencaan organisasi perusahaan yang mengatur :
·         Kedudukan
·         Garis tanggung jawab
·         Tugas dan fungsi
·         Wewenang
·         Bagan organisasi
Mengingat tingkat resiko yang dihadapi operasi penambangan Batubara cukup tinggi dan terbatasnya kemampuan perusahaan, maka perencanaan Cadangan manusia yang matang perlu disiapkan agar perenan karyawan dapat dioptimalkan. Dalam operasi penambangan Batubara di areal PT. MAS SARI akan dipimpin oleh seorang General Manager yang bertanggung jawab kepada Direksi dalam hal kegiatan operasional, administrasi, kebijaksanaan dan keselamatan kerja di lapangan. General manager dalam mengoperasikan tambang dibantu oleh beberapa Manager yang mengepalai setiap bagian, yaitu :
·         Bagian Perencanaan
·         Bagian Operasi Produksi
·         Bagian K3 dan Lingkungan
·         Bagian Perawatan dan Pemeliharaan
·         Bagian Administrasi dan Umum
Masing-masing bagian akan didukung oleh sejumlah staf untuk mendukung kelancaran pekerjaan. Adapun tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

IV1.1. Bagian Perencanaan
Bagian perencanaan membantu tugas-tugas General manager dan bertanggung jawab terhadap perencanaan tambang, laporan produksi harian/mingguan/bulanan, penentuan sasaran produksi dan kualitas produk.

IV.1.2. Bagian Operasi Produksi
Bertanggung jawab terhadap pekerjaan di daerah tambang, transportasi dan pengolahan Batubara. Tugas-tugas bagian operasi produksi meliputi :
·         Pengawas tambang, akan menangani pekerjaan penggalian dan penimbunan baik tanah penutup maupun Batubara.
·         Pengawas transportasi akan mengawasi pengangkutan Batubara dari bukaan tambang ke stock pile dan melakukan perawatan jalan angkut serta jembatan. Pengawas transportasi juga bertanggung jawab pada kegiatan barging.
·         Pengawasan instalasi pengolahan menangani pekerjaan di stockpile yang meliputi : penanganan Batubara, pencucian, pemuatan Batubara ke tongkang serta perawatan stockpile.

IV.1.3. Bagian K3 dan Lingkungan
Bagian K3 dan Lingkungan bertanggung jawab atau berfungsi mengontrol seluruh kegiatan operasional penambangan agar memenuhi standar K3, bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta melaksanakan reklamasi lahan bekas tambang.


IV.1.4. Bagian Pemeliharaan dan Perawatan
Bagian pemeliharaan dan perawatan bertanggung jawab atau berfungsi merawat kendaraan ringan dan alat berat, penerangan baik di camp maupun di tambang, pompa-pompa serta bangunan perumahan.

IV.1.5. Bagian Administrasi dan Keuangan
Membantu tugas-tugas General Manager dan bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang mendukung operasi tambang, meliputi :
·         Keuangan dan pembayaran gaji
·         Administrasi dan surat-menyurat
·         Personalia dan umum
·         Security/saptam
·         Hubungan dengan masyarakat dan pemerintah setempat.

IV.2. JUMLAH DAN KRITERIA TENAGA KERJA
Dalam pelaksanaan penambangan Batubara di daerah ini akan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dari berbagai keterampilan. Tenaga kerja yang berkeahlian rendah banyak didapatkan dari masyarakat setempat (lokal), sedangkan tenaga kerja yang berkeahlian menengah dan tinggi didatangkan dari luar daerah. Telah direncanakan pula peningkatan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja yang dari luar daerah dengan pendidikan dan pelatihan, terutama pada cara-cara mengoperasikan alat-alat berat, serta direncanakan pula pengiriman tenaga kerja ke Jakarta dan Bandung untuk memperdalam pengetahuan bidang pertambangan.
Dalam hal jumlah dan kriteria tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan “Job Spesifikasi“ yang dibutuhkan. Dengan mempertimbangkan sistem oganisasi yang telah direncanakan untuk mendukung kegiatan tambang, operasi pengolahan serta administrasinya, maka dalam sistem organisasi tersebut disusun kriteria tenaga kerja. Tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok tenaga kerja yaitu :

IV.2.1. Tenaga Kerja Tetap
Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang diangkat sebagai karyawan tetap perusahaan berdasarkan perjanjian kerja yang disepakati bersama. Diangkat jika sudah memenuhi persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

IV.2. 2. Tenaga Kerja Tidak Tetap
Adalah tenaga kerja yang diangkat sebagai karyawan tidak tetap perusahaan berdasarkan perjanjian kerja yang disepakati bersama. Sebagai karyawan tidak tetap, masa kerja dan kompensasi dari karyawan ini merupakan fungsi dari jumlah produksi Batubara yang dihasilkan oleh perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah para karyawan perusahaan yang dikontrak selama waktu tertentu untuk melakukan pekerjaan langsung operasi penambangan, angkutan, dan pengolahan Batubara.
Rencana penggunaan tenaga kerja PT. MAS SARI  sebagian besar tenaga kerjanya dari sub kontraktor sampai akhir bulan Desember 2012 yang meliputi tenaga kerja Indonesia (WNI) dan tenaga kerja asing (WNA) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Tenaga Kerja
No
Jabatan
Jumlah Tenaga Kerja
WNI
WNA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tenaga Pimpinan
Tenaga Manager
Tenaga Profesional/ Ahli
Tenaga Supervisi
Tenaga Terampil
Tenaga Administrasi
Tenaga Lain - lain
1
-
5
6
8
2
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
22
-

Sesuai dengan komitment yang telah dibuat dengan Pemerintah Daerah maka karyawan PT. MAS SARI  sebagian besar penduduk sekitar tambang.


 



















Gambar 28.  Rencana Bagan Organisasi Perusahaan

BAB V
RENCANA ANGGARAN DALAM SATU TAHUN KALENDER
PT. MAS SARI



Perhitungan biaya investasi adalah perkiraan dana yang dikeluarkan untu satu tahun oleh PT. MAS SARI sebagai akibat realisasi kegiatan dalam masa pra penambangan yang mencakup antara lain : Biaya-biaya perijinan, studi literature, field eksplorasi, Perencanaan tambang, Studi AMDAL, Feasibility Study, biaya persiapan pengembangan daerah (Community Development), biaya konstruksi infrastruktur baru, pembelian atau pengadaan peralatan, dan lain-lain sampai kegiatan proyek penambangan siap beroperasi produksi.
Pada tahun 2011 PT. MAS SARI antara lain :
·         Pengurusan Rekomendasi Gebernur Kalimantan Tengah tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Ekplorasi Batubara atas nama PT. MAS SARI,
·         Pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Ekplorasi Batubara atas nama PT. MAS SARI di kementerian Kehutanan Jakarta,
Pada tahun 2012 PT. MAS SARI melakukan kegiatan yaitu :
·         Pengurusan Rekomendasi Bupati Kapuas tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi atas nama PT. MAS SARI.
·         Pengurusan Rekomendasi Gebernur Kalimantan Tengah tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi atas nama PT. MAS SARI,
·         Pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Batubara atas nama PT. MAS SARI di kementerian Kehutanan Jakarta,
Pada tahun 2013 PT. MAS SARI melakukan kegiatan yaitu :
·         Melanjutkan Pengurusan Rekomendasi Gebernur Kalimantan Tengah tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi atas nama PT. MAS SARI.
·         Pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Batubara atas nama PT. MAS SARI di kementerian Kehutanan Jakarta,
·         Studi Infrastruktur Jalan Houling dan Pelabuhan,






















BAB VI
RENCANA KEGIATAN LOKASI REKLAMASI DAN PENGOLAHAN LINGKUNGAN
PT. MAS SARI

VI.1. RENCANA KEGIATAN REKLAMASI
Pada pasca penambangan selesai akan dilakukan pekerjaan rehabilitasi lahan bekas tambang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan fisik-kimia dan biologi. Bekas-bekas penambangan akan ditutup kembali dengan tanah penutup dengan membuat jenjang untuk menghindari erosi dan memperkecil kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi.
Pada daerah penambangan yang dilakukan dengan cara tambang terbuka akan terjadi perubahan bentang alam. PT. MAS SARI menerapkan metode back filling dalam operasi penambangannya, hal ini untuk menghemat lahan pembuangan lapisan tanah penutup juga untuk menghindari dampak negatif terhadap bentang alam dan akan memperkecil luas lahan yang akan berlubang. Untuk kepentingan reklamasi, tanah pucuk yang kaya akan unsur hara diusahakan tidak tercampur dengan lapisan lainnya dan pada saat back filling dikembalikan pada posisi paling atas. Untuk memperkecil erosi maka bentang akhir dari sistem back filling dibuat dalam bentuk jenjang atau teras.
Selain lokasi tambang reklamasi dilakukan pada tempat-tempat terbuka akibat pembuatan jalan tambang, halaman perkantoran dan base camp, dimana penghijauan dilakukan di tepi kiri dan kana jalan tambang, halaman perkantoran, base camp dan work shop dengan jenis tanaman setempat yang mudah dan cepat tumbuh. Adapun rencana biaya reklamasi PT. MAS SARI, yaitu :
a.  Biaya langsung, meliputi :
1)     Biaya pembongkaran fasilitas tambang (bangunan, jalan, emplasement). Kecuali ditentukan lain.
2)     Biaya penataan kegunaan lahan yang terdiri dari  sewa alat-alat berat dan mekanis, pengisian kembali lahan bekas tambang, pengaturan permukaan lahan, penebaran tanah pucuk, pengendalian erosi dan pengelolaan air.
3)     Biaya revegetasi dapat meliputi : analisis kualitas tanah,  pemupukan, pengadaan bibit, penanaman dan pemeliharaan tanaman.
4)  Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang
5)   Biaya untuk pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pasca tambang
b.   Biaya tidak langsung, meliputi :
1) Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat
2) Biaya perencanaan reklamasi
3) Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor pelaksana reklamasi.
Tabel 4. Perkiraan Biaya Revegetasi per Hektar Lahan
No
Komponen
Satuan
Kebutuhan per Ha *)
Harga **) satuan (Rp)
Biaya (Rp)


I
Persemaian





1
Benih tanaman pokok
batang
1000
10,000.00
10,000,000.00

2
Pengadaan polibag
buah
1000
10,000.00
10,000,000.00

3
Tempat persemaian
buah
2
500,000.00
1,000,000.00

4
Kapur
kg
100
25,000.00
2,500,000.00

5
Pupuk
kg
100
50,000.00
5,000,000.00

6
Pestisida
liter
15
250,000.00
3,750,000.00

7
Tenaga kerja
OH
10
75,000.00
750,000.00


Sub total



33,000,000.00

II
Penanaman



  

1
Tanaman penutup



  

a
Benih
kg
200
350,000.00
70,000,000.00

b
Kapur
kg
250
25,000.00
100,000.00

c
Pupuk
kg
200
50,000.00
750,000.00

d
Tenaga kerja
OH
10
75,000.00
500,000.00

2
Tanaman pokok/ pohon



  

a
Kapur
kg
250
25,000.00
400,000.00

b
Pupuk
kg
250
50,000.00
3,000,000.00

c
Tenaga kerja
OH
25
75,000.00
1,000,000.00


Sub total



75,750,000.00

III
Pemeliharaan & pemantauan



  

1
Pestisida
liter
25
250,000.00
6,250,000.00

2
Pupuk
kg
50
50,000.00
1,500,000.00

3
Analisa kualitas tanah
sampel
25
250,000.00
150,000.00

4
Tenaga kerja
OH
15
75,000.00
300,000.00


Sub total



8,200,000.00


Total biaya revegetasi per hektar


116,950,000.00


*) jarak tanam 5 x 5 meter



  


**) harga perkiraan






Jumlah Rencana Biaya Reklamasi Tambang Batubara PT. MAS SARI mendatang adalah sebesar Rp. 91,887,849,000.00 yang diperoleh dari perhitungan terhadap keseluruhan komponen biaya yang timbul dari kegiatan reklamasi tersebut di atas. Gambaran biaya reklamasi setiap kegiatan penambangan per tahunnya, dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5.  Rencana Biaya Reklamasi Tambang Batubara PT. MAS SARI
PIT
Luas Bukaan
Biaya Langsung
Biaya Lain-lain
Total Biaya Reklamasi

Biaya Rehabilitasi
Biaya Revegetasi


1
24.12
75,000,000.00
116,950,000.00
30,000,000.00
5,353,434,000.00

2
57.53
125,000,000.00
269,450,000.00
50,000,000.00
25,569,208,500.00

3
19.43
125,000,000.00
269,450,000.00
50,000,000.00
8,635,663,500.00

4
34.15
125,000,000.00
269,450,000.00
50,000,000.00
15,177,967,500.00

5
29.67
125,000,000.00
269,450,000.00
50,000,000.00
13,186,831,500.00

6
53.92
125,000,000.00
269,450,000.00
50,000,000.00
23,964,744,000.00

Jumlah
218.82



91,887,849,000.00


VI.2. PENGOLAHAN LINGKUNGAN
VI.2.1. Biaya Lingkungan Tahun 2013
 Biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan untuk tahun 2013 adalah belum ada karena belum melakukan Penambangan dan reklamasi.




VI.2.2.  Rencana Biaya Lingkungan
Rencana Biaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan PT. MAS SARI sebesar US$ 33,764.04,-  dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rencana Biaya Pengelolaan Lingkungan PT. MAS SARI
Uraian
Biaya Reklamasi
Biaya Pengelolaan Lingkungan
 A. Biaya Langsung :


1. Penataan Lahan


    a. Sewa Alat Berat:
Rp. 35.000.000,-
US$ 3,932.58

,-
Rp.25.500.000,-
US$ 2,865.17

,-
·         Bulldozer


·         Excavator


·         Dump Truck


    b. Penebaran Tanah Pucuk: *)


·         Penggalian tanah pucuk dan penyimpanannya.


·         Pengangkutan dengan dump truck.


 2. Revegetasi :
 Rp. 50.000.000,-
US$ 5,617.98

,-

·         Analisis kualitas air tanah


·         Biaya pemeliharaan & pemupukan


·         Pengadaan bibit tanaman keras


·         Pengadaan bibit Lcc


·         Upah penanaman


 3. Pengendalian Kualitas Air.

Rp. 10.000.000,-
US$ 1,123.60

,-
·         Konstruksi pembuatan filter drainage stokpile tambang & pelabuhan


·         Konstruksi pembuatan kolam pengendap


·         Analisis kualitas air


 B. Biaya Tidak Langsung

Rp. 55.000.000,-
US$ 6,179.78
,-
·         Biaya perencanaan reklamasi.


·         Biaya administrasi pelaksanaan reklamasi.


Subtotal Biaya
Rp. 85.000.000,-
US$ 9,550.56

,-


   Rp.40.000.000,-
US$ 4,494.38
,-

952.318

Total Biaya Pengelolaan Lingkungan
Rp. 300.500.000,-
US$ 33,764.04,-




























BAB VII
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
PT. MAS SARI

VII.1. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Industri Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang memiliki resiko tinggi terhadap kecelakaan yang tidak saja mengakibatkan cideranya manusia tapi juga sering mengakibatkan kematian. Selain resikon kecelakaan para pekerja tambang juga sangat beresiko terhadap gangguan kesehatan akibat pekerjaannya. Oleh karena itu masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus mendapat perhatian yang khusus dalam suatu industri pertambangan yaitu mempunyai aspek yang sama dengan aspek produksi.

VII.1.1.  Organisasi Penanganan K-3
Penanganan K-3 adalah tanggung jawab Bagian K3 dan Lingkungan, dimana Kepala Bagian-nya diposisikan sebagai Wakil Kepala Teknik Tambang yang langsung bertanggung jawab kepada General Manager sebagai Kepala Teknik Tambang. Organisasi yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja yang disebutkan di atas bersifat struktural, bagian tersebut selain melakukan inspeksi juga sebagai evaluator dan bersifat administratif, dengan tugas :
a.         Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kejadian kecelakaan dan menganalisanya
b.         Mengumpulkan data kegiatan dan lokasi yang berpotensi bahaya dan membuat Standart Operation Procedure (SOP) yang aman untuk bekerja pada kegiatan tersebut.
c.          Membuat peraturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh pekerja.
d.         Mengkoordinir pertemuan-pertemuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e.          Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K–3), perusahaan membentuk organisasi dan menunjuk personil yang bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah organisasi tersebut adalah:
§  Kepala Teknik Tambang (KTT).
§  Pengawas operasional.
§  Pengawas teknik.
§  Petugas K3 (safety officer).
§  Komite K3 (safety committee).
Pada operasionalnya nanti, PT. MAS SARI akan menempatkan orang-orang yang menguasai operasional penambangan dengan tujuan bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini dapat berfungsi dengan baik. Selain organisasi yang bersifat struktural, yang bersifat fungsional juga mempunyai wadah yang disebut Safety Committee yaitu tempat berkumpul dari beberapa bagian kerja pada bagian struktur organisasi untuk menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jadi dari Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini secara teratur melakukan inspeksi dan mengadakan rapat secara berkala.
Elemen program K3 adalah sebagai berikut :
a.      Kepemimpinan & Administrasi
b.      Inspeksi dan Perawatan
c.       Prosedur dan Analisa Pekerjaan
d.      Investigasi Kecelakaan/Insiden
e.      Observasi pekerjaan
f.        Persiapan tanggap darurat
g.      Permit kerja
h.      Analisa kecelakaan
i.        Pelatihan
j.        Alat Pelindung Diri
k.      Kesehatan Kerja
l.        Evaluasi sistem
m.    Rekayasa dan Manajemen Perubahan
n.      Komunikasi pribadi
o.      Komunikasi grup
p.      Promosi dan publikasi
q.      Seleksi dan penempatan
r.        Manajemen Material dan Servis
s.       Keselamatan di luar kerja.

VII.1.2. Peralatan K-3
Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat berlangsung dengan baik perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas standar yang mendukung kegiatan dapat berjalan dengan aman. Alat perlindungan diri (APD) standar seperti topi proyek, sepatu pelindung, pelindung mata, masker dan pelindung telinga. Selain pakaian pelindung tersebut, pemasangan papan-papan peringatan, rambu lalu lintas, ketentuan atau peraturan pengunaan peralatan yang sesuai dengan fungsinya dan ketentuan-ketentuan yang membuat lokasi kegiatan aman dan di dukung oleh personil yang menangani setiap kegiatan menguasai operasional akan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dapat berlangsung baik.
Di lokasi tambang juga agar dilengkapi fasilitas pemadam kebakaran dan gawat darurat, hal ini untuk menjamin penanganan yang cepat apabila terjadi kecelakaan agar dapat diatasi dengan cepat, termasuk unit kesehatan yang ditangani paramedi dan dilengkapi mobil ambulance.

VII.1.3.           Langkah-Langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan
Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak akan berhasil apabila tidak ada program yang jelas dan terarah. Dengan adanya program pelaksanaan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lebih terarah maka keberhasilan atau penampilan dari pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja lebih mudah dievaluasi dan diatur untuk perbaikan dan peningkatan dalam program atau waktu selanjutnya.
Langkah-langkah pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang baik adalah :
·               Membuat peraturan perusahaan
                 Berdasarkan Kep Men No.555.K disebutkan bahwa Kepala Inspeksi Tambang harus menerbitkan sekurang-kurangnya 12 pedoman teknis. Selain itu juga membuat peraturan perusahaan atau pedoman-pedomankerja dan operasi berupa SOP (Standart Operation Procedure) yang khusus menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan pemerintah tentang masalah ini.
                 Jadi dukungan manajemen terhadap keberhasilan dari pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sangat menentukan, karena bagaimanapun baiknya suatu organisasi dengan program keselamatan kerja yang baik pula, tidak akan berhasil tanpa dukungan dari manajemen. Dukungan dari manajemen dapat dibuat dengan tertulis bahwa manajemen mempunyai komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, dan dukungan tersebut harus diikuti dengan penyediaan dana dan perhatian yang cukup.
                 Peraturan perusahaan dapat bersifat umum dan khusus, Peraturan perusahaan yang bersifat umum berlaku untuk seluruh kegiatan yang ada, mulai dari lokasi penambangan, jalan angkut Batubara dan stock pile. Peraturan yang bersifat khusus dibuat pada masing-masing kegiatan, karena masing-masing kegiatan tersebut memiliki potensi bahaya yang berbeda, sehingga harus dibuat peraturan khusus yang spesifik.
·              Program pendidikan dan latihan dasar K3
                 Program pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan, agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan aman. Program pendidikan atau pelatihan, adalah untuk pekerja baru, pelatihan untuk pekerja dengan tugas baru dan pelatihan penyegaran untuk pekerja lama. Materi-materi yang biasa disampaikan dalam pelatihan ini adalah: membuat tata cara yang aman untuk melakukan pekerjaan, mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dalam lingkungan kerja dan bagaimana cara pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari apabila bahaya tersebut terjadi. Program pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan selama kegiatan tambang berlangsung.
·              Perawatan peralatan kerja.
                 Guna mencegah terjadinya kecelakaan, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala terhadap semua peralatan yang dipergunakan Peralatan pelindung diri, sebaiknya diberikan secara secara berkala dan dibatasi waktu pemakaiannya, agar dapat efektif terpergunakan.
·           Kesehatan kerja.
Selain penggunaan peralatan dalam upaya perlindungan terhadap kecelakan, pemeriksaan kesehatan karyawan wajib dilakukan, baik pada awal mulai bekerja maupun secara berkala selama dinas kerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan akibat penurunannya tingkat kesehatan pekerja dan karyawan. Rencana pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja PT. MAS SARI termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1.      Tingkatan kewenangan dan tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan kerja di organisasi.
2.      Detail program pelatihan dan induksi.
3.      Sistem pencatatan kesehatan & pengobatan
4.      Penilaian resiko.
5.      Prosedur operasional standar untuk daerah beresiko tinggi.
6.      Program pencanangan keselamatan kerja.
7.      Pengurus keselamatan kerja dan rapat.
8.      Waktu dan format untuk rapat toolbox keselamatan kerja.
9.      Laporan Kecelakaan/bahaya dan prosedur investigasi.
10.  Analisa statistika keselamatan kerja.
11.  Program audit & inspeksi keselamatan kerja.
12.  Pencanangan dan pengawasan kesehatan.
13.  Persyaratan keselamatan kerja.
14.  Kebijakan peralatan keselamatan.
15.  Analisa pekerjaan keselamatan kerja.
16.  Perizinan.
·            Pengawasan
                 Pengawasan dilakukan secara berjenjang oleh pengawas atau pekerja di lapangan sampai manajer sehingga efektif dan kondisi aman dari suatu kegiatan akan terjaga terus. Selain itu juga dilakukan pengawasan silang, karena sering terjadi hal-hal yang sebelumnya dianggap biasa oleh pengawas pada kegiatan tersebut tetapi menurut pandangan orang lain mempunyai potensi bahaya yang harus segera dikoreksi. Dari hasil pengawasan harus ditindak lanjuti dan selalu dipantau serta dievaluasi.
·            Evaluasi program.
                 Perbaikan dan peningkatan program K3 Apabila menurut penilaian Inspektur Tambang tingkat kecelakaan cukup memprihatinkan yang penyebabnya diduga berkaitan dengan lemahnya program K3 perusahaan tersebut. Tim Evaluasi, yang anggotanya terdiri dari beberapa inspektur tambang akan mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan program K3 dari perusahaan yang bersangkutan.
Tabel 7. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No
Lokasi
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1

Tambang
a.   Helm pengaman / Safety helmet
b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Kacamata / Sunglasses
d.   Sarung tangan kuli t/ leather gloves
e.   Masker + ear plug
f.     Reflector vest
g.   Pemadam api
h.   Bendera tanda kendaraan
i.     Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
j.     Rambu lalu lintas

2

Bengkel
a.   Helm pengaman / Safety helmet
b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Kacamata / Sunglasses
d.   Sarung tangan kulit / leather gloves
e.    Masker + ear plug
f.     Penampung minyak pelumas bekas
g.   Penampung besi-besi / suku cadang bekas
h.   Pemadam api
i.     Kotak P3K
j.     Pembersih tumpahan minyak

3

Gudang suku cadang
a.   Helm pengaman / Safety helmet
b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Sarung tangan kulit / leather gloves
d.   Pemadam api
e.   Kotak P3K

4

Instalasi Pengolahan
a.   Helm pengaman / Safety helmet
b.   Sepatu pengaman / Safety shoes
c.    Sarung tangan kulit / leather gloves
d.   Masker + ear plug
e.   Jas laboratorium
f.     Pemadam api
g.   Kotak P3K

5

Jalur Belt Conveyor
a.   Penutup belt conveyor
b.   Rambu-rambu keamanan
c.    Pagar pengaman
d.   Lampu penerangan
e.   Kabel pemutus aliran listrik darurat

6

Jalan angkut dari tambang ke stockpile instalasi pengolahan
a.       Helm pengaman / Safety helmet
b.      Sepatu pengaman / Safety shoes
c.       Kacamata / Sunglasses
d.      Sarung tangan kulit / leather gloves
e.       Masker + ear plug
f.        Bendera tanda kendaraan
g.       Rambu lalu lintas

7

Pelabuhan
a.         Helm pengaman / Safety helmet
b.         Sepatu pengaman / Safety shoes
c.          Kacamata / Sunglasses
d.         Sarung tangan kulit / leather gloves
e.         Masker + ear plug
f.           Pemadam api
g.         Bendera tanda kendaraan
h.         Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
i.           Rambu lalu lintas


Tabel 8.  Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan
No
Kegiatan
Uraian

1

Patroli Keamanan
a.   peninjauan / pengecekan untuk mengantisipasi kekurangan dan kondisi tidak aman
b.   penertiban sesuai peraturan K-3
c.    melaporkan secara lisan / tertulis kepada supervisor bagi pelanggar peraturan
d.   mengontrol batas kecepatan kendaraan tambang

2

Inspeksi Keamanan
a.   cek kondisi pemadam api, mela-kukan inventarisasi dan pengisian kembali jika perlu
b.   cek kondisi fasilitas transportasi
c.    cek kondisi fasilitas bengkel
d.   cek kondisi dan penataan gudang
e.   cek kondisi dan penataan camp utama dan lokasi kerja

3

Diskusi Masalah Keselamatan
a.   masalah keselamatan pada setiap jam
b.   diskusi pagi, membantu dan memonitor realisasi diskusi pagi

4

Kampanye Keselamatan
a.   secara pendekatan pribadi, pembe-lajaran, mengedarkan slogan, leaflet, dsb
b.   evaluasi

5

Pelindung Keamanan
a.   inventarisasi Alat Pelindung Diri (APD)
b.   cek kelengkapan pengaman alat-alat
c.    cek kelengkapan rambu-rambu
d.   melengkapi kekurangan
6
Pemilihan Operator
a.   cek jenis peralatan

7

Laporan Keamanan
a.   laporan kecelakaan tambang
b.   laporan bulanan
c.    laporan tahunan
d.   laporan pelatihan

Rincian pengadaan peralatan pelindung diri (APD) dan peralatan kesehatan keselamatan kerja Untuk mendukung pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k-3), perusahaan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1.      Klinik darurat (ruang P3K) disediakan di site. Klinik dikelola oleh paramedic untuk 24 jam selama masa produksi.
2.      Pemeriksaan kesehatan pre-employment dilaksanakan sebagai bagian dari kriteria seleksi.
3.      Pemberian peralatan Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan bagian tambang dan workshop antara lain seperti : safety helmet, safety shoes, masker, hand gloves (hand picker dan crew cabin), safety glasses (crew cabin).
4.      Pada jalan angkut Batubara dan lokasi tambang dipasang rambu-rambu lalu lintas, lampu-lampu penerangan, wafer truck, tanda-tanda pemberitahuan, himbauan, peringatan dan larangan.
5.      Pada sekitar kantor workshop, gudang peralatan dan base camp disediakan ditempat yang mudah dilihat, pemasangan dan penala aliran listrik dan pengunaaan sarana yang sesuai dengan kapasitasnya, penyediaan perlengkapan P3K disetiap unit bagian.
6.      Pada alat produksi dan peralatan listrik dilakukan hal-hal berikut: memberikan petunjuk pemakaian alat (SOP); memasang perlindungan pada mesin bergerak; memasang perlindungan pada bagian perlistrikan yang bertegangan tinggi; memasang tanda-tanda peringatan dan larangan.
7.      Pelatihan K3, yang meliputi: mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti kursus K3; pelatihan pemadam kebakaran, dan pelatihan lain yang berkaitan dengan K3.
8.      Program komunikasi dan sosialisasi K3, yang mencakup:
a.       Safety Talk (setiap hari sebelum kerja selama 5 menit).
b.      Daily meeting, toolbox meeting, tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan karyawan, kontraktor – sub kontraktor.
c.       Pembuatan SOP yang berhubungan dengan K3.
d.      Safety Inspection, yakni pemeriksaan kondisi lapangan serta menginventarisasi segala hal yang berhubungan dengan K3, yang dilakukan Safety Committee.
e.       Pemasangan spanduk dan motto K3, papan pengumuman, peringatan dan imbauan.
9.      Pembuangan sampah ke lokasi disposal tambang
10.  Tersedianya tenaga trampil untuk penanganan keadaan darurat.
11.  Pelaksanaan administrasi dan pelaporan, yang meliputi:
a.       Laporan kecelakan tambang.
b.      Laporan jumlah rata-rata karyawan.
c.       Laporan tingkat kekerapan kecelakaan tambang.
d.      Laporan tingkat keparahan kecelakaan tambang.
e.       Safety performance.
f.        Laporan Produksi.
g.       Laporan Eksploitasi.
12.  Survey debu dan kebisingan individu akan dilaksanakan di site setiap tahun untuk para karyawan yang lebih banyak bekerja di daerah yang berdebu dan bising.
13.  Divisi keselamatan kerja dan klinik melaksanakan bagian dari operasional, survey kesehatan dan kebersihan industrial di mess dan dapur beserta kualitas air.
14.  Perusahaan berencana untuk mengembangkan rencana respon bahaya selama triwulan pertama. Daerah-daerah beresiko tinggi sudah diidentifikasikan di tambang.

VII.2. RENCANA BIAYA K3
Tabel 9. Rencana Biaya K3 Tahun 2013




Unit US$
No
Biaya K3
Biaya 2012
Biaya 2013


Rencana
Realisasi
Rencana
1
Kegiatan K3
1.500,-
0 ,-
13.350.000,-

No.
DESCRIPTION
Quantity
Unit Price (Rp)
Amounts
( Rp )
Amounts    (US $ )
REMARKS
1
Training
5
5,500,000.00
27,500,000.00
3,089.89

2
Equipment refill for fire extinguishers  + Dry Powder
4
9,000,000.00
36,000,000.00
4,044.94

3
Fire Extingushers
8
1000
8,000.00
0.90

4
Personal Protective Equipment
12
268,950.00
3,227,400.00
362.63
All Employee and Stock
5
Safety Post ,Traffic sign,painting and Scotlite
2
3,429,800.00
6,859,600.00
770.74

6
Radio – Communication (HT)
5
3,025,000.00
15,125,000.00
1,699.44

7
H/E Rental
3
5,000,000.00
15,000,000.00
1,685.39
H/E for safety (emergency)

GRAND TOTAL


103,720,000.00
11,653.93


Tabel 10. Rencana Kerja K3 Tahun 2013
No
Rencana Program
Jumlah Karyawan
Keterangan
1
Training


Emergency Response
2
Basarnas
K-3 untuk Pengawas Pratama (POP)
5
Pertambangan
K-3 untuk Pengawas Madya (POM)
2
Pertambangan
K-3 untuk Pengawas Utama (POU)
1
Pertambangan
Sertifikasi mekanik alat berat dan operator crane
15

2
Induksi Karyawan Baru

Rutin
3
Peraturan Keselamatan Kerja

Rutin
4
Pencegahan Kebakaran

Triwulan
5
Safety Meeting

Mingguan
6
Inspeksi Terencana untuk masing-masing Level Management

Bulanan
7
Kontrol Lalu lintas

Rutin
8
Manajemen Safety Kontraktor

Mingguan
9
Safety Committe

Periodik
10
Pemeriksaan kesehatan

Periodik
11
Penyelidikan kecelakaan dan hampir celaka.


12
Memberikan  tindakan atau sanksi 

Sesuai dengan kasus pelanggaran



BAB VIII
RENCANA EKSPLORASI TAMBAHAN TAHUN 2013
PT. MAS SARI


PT. MAS SARI merencanakan akan melakukan eksplorasi tambahan yang akan dilakukan untuk tahun 2013, adalah sebagai berikut :

VIII.1.  RENCANA KEGIATAN
Kegiatan PT. MAS SARI yang akan dilakukan selama tahun 2013 dapat dibedakan menjadi 3 kegiatan utama, yaitu :

VIII.1.1. Kegiatan Kantor
Kegiatan  yang dilakukan adalah :
Persiapan Survey Pendahuluan (Survey Tinjau) :
-          Menyediakan data-data pendukung untuk kegiatan penyelidikan umum, diantaranya : penyediaan peta topografi, peta geologi regional, dan data-data pendukung lainnya seperti data-data dari penyelidik terdahulu.
-          Pengadaan peralatan yang akan digunakan untuk pemetaan geologi, berupa kompas dan palu geologi, GPS, dan lain-lain.
-          Membuat perencanaan dan strategi yang tepat dalam melaksanakan survey tinjau dan pemetaan geologi.
Kegiatan Rutin :
-          Membuat laporan triwulan I, II, III, dan IV, serta Laporan Tahunan.

VIII.1.2. Kegiatan Lapangan
Kegiatan lapangan yang akan dilakukan oleh PT. MAS SARI selama tahun 2013, adalah : melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian, melakukan pengamatan terhadap morfologi, kesampaian daerah penelitian, melakukan pencarian dan pengamatan terhadap singkapan yang ditemukan, serta melakukan pengambilan contoh (sample) dari batuan yang mengandung Batubara yang ditemukan, peninjauan lokasi di tiga pelabuhan,

Target yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah :
-          Mengetahui kondisi alam daerah penelitian, kesampaian daerah, dan kondisi ekonomi, sosial dan budaya daerah penelitian.
-          Mengetahui kondisi geologi daerah penelitian secara lebih detail, meliputi morfologi, penyebaran stratigrafi, dan struktur geologi yang berkembang.
-          Dalam pencarian singkapan Batubara, diharapkan memperoleh beberapa singkapan yang cukup bagus baik dari ketebalan, maupun kenampakan fisik. Melakukan pengukuran kedudukan ( strike – dip ) dari Batubara maupun batuan lainnya yang tersingkap, sehingga diperoleh gambaran yang lebih detail mengenai kondisi geologi dari lapisan Penyebaran pembawa Batubara, serta untuk menentukan daerah mana yang berpotensi untuk dikembangkan, dan untuk menentukan target-target areal yang akan dilakukan penelitian / eksplorasi lebih lanjut, berupa pengeboran, dan kegiatan eksplorasi lainnya.

VIII.1.3. Kegiatan Laboratorium
Contoh (sample) Batubara yang diperoleh selama masa peninjauan selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk dilakukan analisa. Jenis analisa yang dilakukan adalah analisa kwalitas Batubara baik proximate maupun Ultymate.

VIII.2. TENAGA KERJA DAN PERALATAN
VIII.2.1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang akan dibutuhkan oleh PT. MAS SARI dalam melaksanakan program kerja tahun 2012 adalah :
            - Geologist                              : 1 orang ( S-1 Geologi )
            - Tenaga Lokal                       : 5 orang


 
                                    T o t a l          : 6  orang

VIII.2.2. Peralatan
Kebutuhan peralatan yang akan dipergunakan PT. MAS SARI dalam melaksanakan program kerja tahun 2012 adalah :
            - Palu Geologi                                    :  1 unit
            - Kompas Geologi                  :  1 unit
            - G P S                                     :  1 unit
            - Suunto Azimuth                  :  1 unit
            - dll.






















BAB IX
RENCANA KEGIATAN DALAM RANGKA KONSERVASI BAHAN GALIAN
PT. MAS SARI



Sebelum terjadi penambangan, keadaan air  tanah yang dilewati oleh sungai umumnya telah tercemar oleh limbah akibat aktivitas penambangan liar oleh masyarakat. Pada proses penambangan dan pengolahan yang akan dilakukan oleh PT. MAS SARI, semua harus berdasarkan standar K3. Salah satunya dengan membuat tailing pond berjenjang dan pembuangan limbah ke sungai dengan pH normal. Oleh sebab itu maka pencemaran air dan tanah akan dapat diminimalisir.
          Kegiatan pengolahan dan pemurnian Batubara Batubara antara lain adalah : pengecilan ukuran dan pengapungan selektif. Kegiatan pengolahan ini  dilakukan dengan cara pemisahan batubara bersih dengan menggunakan alat whashing plant.  Setelah proses pengolahan selesai, maka semua fasilitas yang terdapat di pabrik akan dibongkar, sedangkan kolam tailing dan bekas timbunan konsentrat akan direklamasi dan dikembalikan kepada fungsi semula.
Demi kelancaran kegiatan penambangan Batubara tidak terlepas dari kegiatan sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar area tambang  baik sebelum ataupun setelah kegiatan penambangan selesai, maka kegiatan selanjutnya adalah kegiatan reklamasi. Kegiatan ini tentunya tidak memerlukan tenaga kerja sebanyak kegiatan penambangan dan pengolahan-pemurnian. Untuk itu maka perusahaan harus menangani pengurangan serta pemutusan hubungan kerja, bimbingan serta bantuan untuk pengalihan pekerjaan bagi karyawan. Disisi lain, daerah sekitar yang terkena dampak sosial harus dikembangkan usaha alternative sesuai dengan program-program Corporate Social Responsibility.



BAB X
RENCANA BIAYA TAHUN 2013
PT. MAS SARI



a. Rencana Investasi (US$)






Jumlah
Tahun 2012
Tahun 2013
Total
- Investasi Pabrik



* Civil Bulding

-
5,747,250.00
2,000,000.00
* Jetty Contruction

-
8,500,050.00
8,600,000.00
Subtotal

-
35,747,300.00
24,600,000.00
- Investasi Alat Berat



• Excavator PC 200
4 Unit



• Buldozer D85 ss
2 Unit

550,000.00

• Buldozer D155A-6
2 Unit

2,837,500.00

• Dump Truck 20 MT
4 Unit

2,063,700.00

• Back Loader WA470-B
4 Unit

351,650.00

Subtotal


315,300.00

- Investasi Lainnya


6,118,150.00
4,000,000.00
Total Investasi


400,000.00
28,600,000.00
b. Sumber Dana (US$)




- Dana Sendiri

18,000,000.00
- Dana Kredit Bank

25,000,000.00
Total

43,000,000.00

















4 komentar:

  1. selamat siang.
    bisa saya minta alamat lengkap dan kontak PT MAS SAri ?
    mohon dikirimkan ke prayogawahyu887@gmail.com
    untuk keperluan bisnis. terimakasih

    BalasHapus
  2. Saya bisa berkomunikasi dengan pemiliknya? Email saya. Abrahamcapital@yahoo.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang
      Bisa di infokan contact number untuk Mas Sari ini, detail atas perusahaan dan aktivitas tambangnya sekarang bagaimana kah?
      Terima kasih

      Hapus