KEADAAN UMUM
II.1. LOKASI DAN LUAS DAERAH
PENYELIDIKAN
Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi yang dimiliki oleh PT. KIRANA BHUMI MINERAL. terletak di wilayah secara
geografis berada di wilayah Desa Bukit Batu, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah, lihat Gambar
II-1“ Peta Wilayah Situai IUP Eksplorasi a.n PT. KIRANA BHUMI MINERAL“ .
Hak Ijin Usaha
Pertambangan (IUP) Eksplorasi ini didasarkan
pada Surat Keputusan Bupati Kabupaten Kapuas Nomor 822/Distamben Tahun 2014 Tanggal 22 September 2014 yang dikeluarkan oleh Bupati Kapuas, yang lokasinya berada di daerah Desa Bukit Batu Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah, dengan luasan areal 2.040 Ha kepada PT. KIRANA BHUMI MINERAL.
Koordinat-koordinat batas wilayah Izin Usaha Pertambangan
(IUP) PT. KIRANA BHUMI MINERAL dapat dilihat pada Tabel II - 1.
Tabel II - 1. Koordinat-Koordinat Batas Izin Usaha Pertambangan (IUP)
No
|
LINTANG SELATAN (LS)
|
BUJUR TIMUR (BT)
|
||||
1
|
1
|
43
|
37,53
|
114
|
20
|
09,61
|
2
|
1
|
43
|
37,53
|
114
|
19
|
22,50
|
3
|
1
|
40
|
56,20
|
114
|
19
|
22,50
|
4
|
1
|
40
|
56,20
|
114
|
20
|
38,60
|
5
|
1
|
42
|
38,42
|
114
|
20
|
38,60
|
6
|
1
|
42
|
38,42
|
114
|
21
|
37,28
|
7
|
1
|
43
|
31,57
|
114
|
21
|
37,28
|
8
|
1
|
43
|
31,57
|
114
|
22
|
30,77
|
9
|
1
|
44
|
15,26
|
114
|
22
|
30,77
|
10
|
1
|
44
|
15,26
|
114
|
20
|
09,61
|
Lokasi wilayah Ijin Usaha
Pertambangan (IUP) Eksplorasi Zirkon PT. KIRANA BHUMI MINERAL seperti ditunjukkan pada peta pencadangan wilayah yang diterbitkan oleh
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kapuas secara Administrative masuk di Bukit
Batu Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah.
Total luas wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP)
Eksplorasi berdasakan SK Bupati Kabupaten Kapuas Nomor 822/Distamben Tahun 2014 Tanggal 22 September
2014 Tentang pemberian Ijin Usaha Pertambangan (IUP)
Eksplorasi Zirkon kepada PT. KIRANA BHUMI MINERAL adalah 2.040 Ha. Luas wilayah daerah prospek 429,3 Ha pada Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP)
Eksplorasi PT. KIRANA BHUMI MINERAL yang selanjutnya disebut
wilayah penyelidikan, termasuk dalam sebaran Batuan Formasi Dahor
dan Aluvium.
II.2. KESAMPAIAN DAN SARANA
PENGHUBUNG DAERAH PENYELIDIKAN
Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kapuas yang dimiliki oleh PT. KIRANA BHUMI MINERAL, lahan konsesi PT. KIRANA BHUMI MINERAL secara Administratif terletak di wilayah Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah.
Lokasi daerah IUP Eksplorasi PT. KIRANA BHUMI
MINERAL (Gambar II-1.) dapat dijangkau melalui rute
alternatif, yaitu :
Ø Jakarta menuju Palangka Raya sebagai Ibukota propinsi, Kalimantan Tengah dengan menggunakan pesawat udara yang ditempuh dalam
waktu+ 1,5 jam,
Ø Palangka Raya menuju
lokasi Kuasa Pertambangan PT. KIRANA BHUMI MINERAL berjarak + 109,5 km dapat ditempuh
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat selama + 1.5
Jam dengan kondisi jalan beraspal.
Dari Desa Bukit Batu sampai ke lokasi IUP PT.
KIRANA BHUMI MINERAL dapat dicapai
dengan menggunakan sepeda Motor melalui jalan tanah akses penduduk setempat selama ± 15 Menit. Secara
keseluruhan kesampaian daerah penyelidikan dapat dilihat pada Gambar
II - 1. Peta Lokasi dan situasi
daerah penyelidikan berikut ini :
TOPOGRAFI DAN MORFOLOGI
Geomorfologi
daerah penyelidikan dan sekitarnya dipengaruhi oleh jenis batuan dan endapan aliran sungai murui. Secara umum
morfologi daerah penyelidikan dapat di bedakan menjadi 2 (dua) satuan yaitu,
satuan morfologi Bergelombang lemah
sampai sedang, dan satuan morfologi dataran Aluvial.
·
Satuan morfologi Bergelombang lemah sampai sedang dengan
penyebaran yang cukup luas. Lereng landainya dengan ketinggian bervariasi
antara 18 – 28 meter di atas permukaan laut. Morfologi ini tersusun oleh batuan
Tersier-Kwarter dari Formasi Dahor yang berumur Pliosen –Pliestosen awal.
Kenampakan anak-anak sungai yang ada di wilayah penyelidikan sebagian besar
mengalir ke arah Anak Sungai Murui yang bermuara ke
Sungai Kapuas ke arah Selatan. Stadium erosi
sungai umumnya sungai muda. Berdasarkan kenampakan morfologi dan proses-proses geologi yang
mengontrolnya, maka morfologi di daerah penyelidikan dapat digolongkan menjadi
morfologi dataran dan morfologi bergelombang sedang.
·
Morfologi dataran Aluvial
dijumpai pada bagian tengah dari daerah penyelidikan
dan sepanjang tepi-tepi sungai utama seperti sungai Murui dan anak sungainya. Morfologi ini memperlihatkan kemiringan (Slope) yang agak datar dengan elevasi 7
– 15 m diatas permukaan laut. (lihat Gambar II
- 3. Peta Topografi wilayah IUP).
GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN ZIRKON
Secara
fisiografi daerah penyelidikan merupakan bagian dari tepian Sub-Cekungan Barito
yang berbatasan dengan Cekungan Kutai, dimana pada bagian utara dan barat
masing-masing dibatasi oleh Tinggian Kucing di bagian utara dan Paparan Sunda
di bagian Barat, barisan Tinggian Meratus di bagian timur serta Laut Jawa di
bagian selatan.
Cekungan
Barito ini menempati hampir sebagian daerah Kalimantan Tengah bagian tengan dan
selatan dengan bentuk memanjang hampir timurlaut-baratdaya. Cekungan Barito ini
batuannya dicirikan oleh batuan sediment fluviatil yang terdiri dari batupasir,
batulumpur dan konglomerat. Secara
regional daerah penyelidikan termasuk dalam Peta Geologi bersistem Indonesia lembar Peta Geologi Buntok (Soetrisno, S. Supriatna, E. Rustandi, P. Sanyoto, K. Hasan, 1994). Batuan penyusun daerah penyelidikan sebagian besar terdiri dari batuan
batuan sediment Tersier yang berumur Pleistosen - Holosen.
Berdasarkan sumber data dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Bandung. Daerah
penyelidikan secara regional termasuk dalam Peta Geologi bersistim Indonesia lembar Buntok skala 1 : 250.000, oleh S.
Supriatna, dkk., yang di keluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi (P3G) Bandung tahun 1994.
Struktur geologi yang berkembang di
Cekungan Barito relatif sederhana, hal ini teramati dari sumbu-sumbu perlipatan
yang mempunyai kemiringan yang landai.
Proses tektonik mempengaruhi Cekungan Barito berlangsung
pada zaman Eosen – Miosen yang menyebabkan terjadinya perlipatan batuan dari
Formasi Tanjung – Formasi Warukin, sedangkan Formasi Dahor yang berumur Pliosen
tidak terpengaruh oleh proses tektonik yang kuat (A.S Sumartadipura
dan U. Margono, tahun 1996).
Geomorfologi Daerah Penyelidikan
Geomorfologi
daerah penyelidikan dan sekitarnya dipengaruhi oleh jenis batuan dan struktur
geologi. Secara umum morfologi daerah penyelidikan dapat di bedakan menjadi 2
(dua) satuan yaitu, satuan morfologi bergelombang
rendah sampai dataran yang selanjutnya disebut satuan morfologi dataran rendah
dan satuan morfologi dataran alluvium.
- satuan
morfologi bergelombang rendah sampai dataran menempati bagian barat laut daerah
penyelidikan dengan penyebaran sedang. Lereng landainya dengan ketinggian
bervariasi antara 30 – 50 meter di atas permukaan
laut. Morfologi ini membentuk suatu perbukitan kecil yang tidak teratur
yang dipisahkan oleh dataran rendah antar perbukitan. Material penyusun merupakan endapan sungai dan rawa. Sebagian lagi
merupakan daerah bantaran banjir (flood
plain), sedangkan rawa meliputi daerah bagian barat dan setempat
dibagian selatan dari Formasi Dahor.
- Morfologi
dataran Aluvial dijumpai pada bagian timur dari daerah penyelidikan dan
sepanjang tepi-tepi sungai utama seperti sungai Murui
dan anak sungainya. Morfologi ini
memperlihatkan kemiringan (Slope)
yang agak datar dengan elevasi 7 – 15 m diatas permukaan laut yang terdiri dari material lepas berukuran lempung
hingga kerakal, hasil proses erosi sungai, umumnya dimanfaatkan sebagai
lahan pemukiman, kebun campuran dan pertanian berupa persawahan dan ladang.
- Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dikompilasikan dengan peta geologi Lembar Buntok Lembar 1714, skala 1 : 250.000 yang dibuat oleh (Soetrisno, S. Supriatna, E. Rustandi, P. Sanyoto, K. Hasan, 1994) yang diterbitkan Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) 1994, maka di daerah penyelidikan ini didominasi oleh batuan sedimen dari susun urutan litologi yaitu formasi Dahor (TQd) dan Endapan Aluvial (Qa).Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi PT. KIRANA BHUMI INDONESIA ini statigrafinya dari tua ke muda tersusun atas batuan dari Formasi Dahor dan Endapan Alluvium. Endapan Alluvium litologinya terdiri atas material-material lepas endapan sungai yang berukuran lempung, pasir, kerikil, sampai kerakal. Sedangkan Formasi Dahor terdiri dari batu lempung, batu lempung karbonan dan Lignit. Formasi Dahor ini dianggap sebagai formasi pembawa Mineral Zircon (Zirco bearing formasion). Kondisi geologi daerah penyelidikan merupakan hasil rekonstruksi dan interpretasi seluruh data lapangan yang diperoleh selama kegiatan eksplorasi berlangsung, ditambah dengan evaluasi dari data hasil analisa laboratorium.
Hasil perhitungan yang dilakukan pada blok prospek di
dari wilayah penyelidikan pada blok yang dianggap potensial memiliki kandungan
mineral zirkon yakni, pada Blok Prospek
kandungan mineral berat (Heavy Mineral)
yang terkandung pada pasir kuarsa sebesar 29.093.625 ton dengan kandungan mineral Zircon sebesar 6.465.250 ton. Jadi jumlah cadangan mineral Zircon yang ada di wilayah prospek PT. KIRANA BHUMI MINERAL adalah :
Blok Prospek : 29.093.625 ton Mineral berat (Heavy Mineral).
6.465.250 ton Mineral Zircon (ZrSiO4)
Berdasarkan
hasil eksplorasi detil diketahui bahwa cadangan Zircon di daerah prospek Blok Trial
Mining sebesar 6.465.250 ton. Jika diasumsikan recovery penambangan 95 %, maka jumlah
cadangan yang dapat ditambang sebesar 6.141.987,5 ton. Rencana produksi dan umur
tambang pada Blok Trial Mining akan dimulai dari Blok
tambang 1 sampai Blok
tambang 50 (dapat dilihat pada Peta Dasain Tambang PT. KIRANA BHUMI MINERAL). Berdasarkan rencana
produksi seperti tersebut dengan jumlah cadangan tertambang sebesar 6.141.987,5 ton, maka umur tambang pada
Blok Trial Mining adalah 50 (lima
Puluh)
tahun.
Perhitungan cadangan tertambang yang diperhitungan sudah
dimasukkan faktor keamanan penambangan (Mine
Safety) sebesar 5 %. Adapun besaran cadangan mulai dari tereka sampai
dengan tertambang dapat dilihat pada tabel berikut :
Blok
|
Cadangan Terukur Pasir Kuarsa (Ton)
|
Cadangan (Ton) (Heavy Mineral)
|
Cadangan Tertambang* (Ton) (Heavy Mineral)
95
%
|
Produksi pertahun (Heavy Mineral)
|
Produksi pertahun (Zircon)
|
Umur Tambang (Tahun)
|
PROSPEK
|
732.435.000
|
29.093.625
|
27.639.205,25
|
552.784,10
|
129.305
|
50
|
Jumlah
|
732.435.000
|
29.093.625
|
27.639.205,25
|
552.784,10
|
129.305
|
50
|